Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Modus Copet Berikut ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu (23/12) saya ke Jogja dengan maksud ingin menyaksikan perayaan Ulang Tahun ke-29 Slank yang kali ini bertempat di Jogja dengan menggelar konser. Bertempat di Stadion Kridosono, Jogja, Slank tampil bersama bintang tamu Ki Enthus dan Ki Ageng Ganjur. Meski seharian Jogja diguyur hujan, namun ternyata tak menghalangi ribuan Slankers yang ingin menyaksikan perayaan tersebut. Beruntung waktu sore hari menjelang maghrib di lokasi sudah tidak hujan lagi, sedangkan acara konser sendiri pun dimulai pukul 19.30 WIB.


Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, saya kecopetan handphone di saat pertengahan acara konser tersebut. Dalam arena konser, adalah hal yang sangat wajar apabila terjadi desak-desakan antar pengunjung, dan desak-desakan inilah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk kepentingannya sendiri dan tentunya merugikan orang lain. Dan berikut ini kronologis modus kejadian pencopetan tersebut akan saya bagikan disini agar dapat berguna bagi kita untuk menambah pengetahuan dan kewaspadaan kita bila di keramaian.

Berangkat ke Jogja bersama 26 teman lain dengan menyewa bus, tentunya ada tanggung jawab sendiri secara tak langsung bagi saya karena disini saya merasa yang “paling dituakan”. Saat konser berlangsung, saya pun hanya sekedar menikmati sajian acara dengan cara berdiri di belakang mengawasi rekan-rekan lain yang asyik berjoget ria menikmati alunan lagu-lagu dari Slank. Tiba-tiba terjadi keributan, secepat itu juga saya langsung menarik 3 orang cewek teman saya dan menyuruhnya untuk mundur dulu, sedangkan saya masih di depan dengan maksud membaca keadaan biar diantara teman-teman tidak ada yang terlibat keributan. Dan anehnya, kejadian tersebut (keributan) berlangsung sangat cepat, sekiranya tak sampai 10 detik berlangsung. Makin aneh pula, dari kejadian ribut selama sekitar 10 detik tersebut ternyata tidak ada seorang pun yang terlibat adu pukul atau berkelahi. Sekian detik berselang dari keributan dan desak-desakan tersebut, beberapa orang merasa kehilangan handphone. Saya pun juga baru menyadari bahwa handphone juga telah raib. Dari kejadian super cepat tersebut saya, 2 orang teman, dan 1 orang pengunjung lain kehilangan handphone.

Hati ada rasa dongkol dan tidak menentu pastinya, akhirnya saya memperingatkan teman-teman yang lain agar lebih berhati-hati dan mencari tempat yang tidak terlalu berkerumun, agar kejadian yang menimpa saya tidak terjadi pada teman-teman lainnya. Saya pun ngobrol dengan beberapa pengunjung lain mengenai kejadian yang baru saja terjadi. Ternyata kejadian tersebut memang sudah merupakan modus pencopetan yang dirancang oleh gerombolan oknum pencopet. Jadi, dari beberapa orang gerombolan pencopet tersebut sudah dibagi-bagi tugasnya masing-masing. Ada yang berpura-pura berkelahi untuk menciptakan keributan (padahal dilakukan antar teman segerombolan saja) untuk mengalihkan perhatian dan kewaspadaan pengunjung. Ada yang sudah bersiap untuk mencopet target yang telah diperhatikan dari tadi. Dan tentu yang terakhir adalah ada yang siap membawa kabur hasil pencopetan tersebut dari tangan si pelaku pencopetan, dengan cara ini maka akan lebih tidak mudah dikenali siapa-siapa saja yang terlibat.

Yasudahlah, semua sudah terjadi, anggap saja saya kurang beramal, sehingga ini adalah peringatan langsung dari Yang Maha Kuasa untuk belajar ikhlas. Mungkin segini saja saya sudah ada sedikit rasa ikhlas atas apa yang terjadi, dan saya pun merelakan handphone yang hilang, toh saya masih beruntung dompet saya masih aman saja, nggak terbayang seandainya juga ikut raib, makin “tamatlah” saya. Namun beberapa jam yang lalu, saya yang baru saja membeli perdana (sim card) dan kemudian membuka komputer dan online di twitter untuk sekedar mengabarkan apa yang kemarin malam saya alami agar teman-teman di phonebook saya tahu akan hal ini, saya terperanjat ketika mendapat kabar yang mengejutkan. Baru saja saya memberi kabar untuk mewaspadai bila ada “hal-hal aneh” yang menggunakan nomor ponsel saya, eeeeeh sudah ada kabar bahwa salah satu teman saya tadi mengirim pulsa Rp 50.000,- karena tadinya nomor saya sms bilang minta dikirimin pulsa.

Haduuuhhhh, kalau saya yang dirugikan karena handphone hilang sich saya sudah ikhlas, tapi ini loh si pelaku malah memanfaatkan phonebook yang saya punya untuk melakukan penipuan. Ckckckck, ini kan sudah merugikan orang lain T_T

NB :
Besok saya akan mengurus penggantian kartu baru di Galeri Indosat dan 3 Care, jadi mohon bila teman-teman di phonebook saya merasa mendapatkan sms atau telfon yang aneh-aneh dalam beberapa hari ke depan, jangan direspon… Bagi yang menjadi korban penipuan, saya minta maaf, kalau nanti ada rejeki insya Allah boleh minta ganti ke saya. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline