Lihat ke Halaman Asli

Timnas Berjubel-jubel Naik Kereta di Malaysia?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1353697884161405726

Malam hari yang diwarnai rintik gerimis terus menyanyikan nada semu bagi hati yang dingin. Entah mengapa di warung kopi-nya Mang Jaja masih aja ada orang yang kongkow-kongkow disana. Rumahku memang dekat dengan warkop Mang Jaja, hanya dengan melihat dari teras rumah saja sudah kelihatan dengan jelas apakah warkop tersebut sepi ataukah rame. Meski dinginnya malam ini menjadikan ingin segera tidur di pembaringan, tapi mendengar riuh suara dari warkop, akhirnya aku putuskan untuk menuju ke warkop untuk sekedar ngopi dan nimbrung keriuhan disana, meski aku sendiri pun tau bahwasanya keriuhan di warkop Mang Jaja masih jauh kalah ramai dengan kompasianival.

Baru masuk ke ruangan yang tak begitu luas tersebut, aku sudah dapat merekam keriuhan obrolan antara dua orang yang ada disana, juga Mang Jaja yang terlihat beberapa kali ikut nimbrung menimpali obrolan santai tersebut. Entahlah, mungkin Mang Jaja ini terpengaruh paham Jokowi-isme, dimana dia menganggap bahwa pelanggannya adalah konstituennya yang harus didekati. "Kopi jahe pakai gelas gede ya Mang" pesenku kepada Mang Jaja. "PSSI benar-benar gila. Masa pemain timnas dibiarin berjubel-jubel naik kereta kayak gini sich?!!" kata Marcuprit sambil menunjukkan sebuah foto di tablet smartphone miliknya kepada Markuncung. "Ahh, masa sich naik kereta?," tanya Markuncung dengan penuh keheranan. "Yak iya lihat aja nich. Kayak gini emang naik kereta, bukan naik haji," jawab Marcuprit seraya menyodorkan kembali tabletnya dan menyuruhnya membaca berita yang ada di bawah foto tersebut. "Gila aja lu, masa kayak gini naik haji. Elu kali yang nggak pernah naik kelas," Markuncung pun ikutan sewot karena Marcuprit memberi perbandingan yang ngawur. Kopi sudah datang, aroma kopi yang bercampur dengan jahe terasa hangat menyerbu hidungku. Aku pun segera meraih gelas dan sedikit menuangkan kopi tersebut ke piring tatakan yang disediakan, dengan maksud biar segera dingin dan bisa segera aku seruput. Obrolan kulihat makin panas saja mengalahkan panasnya rudal yang ditembakkan tentara Israel ke Gaza. "Ini nich sekarang rame di internet. Djohar aja nich yang nggak becus ngurus bola. Masa timnas dibiarkan begini. Nggak kasian apa ya? Harusnya tuh disewakan bus yang memadai gitu keq biar tenaga juga nggak terforsir dan bisa dimanfaatkan untuk latihan nantinya. Ckckck," derasnya kata-kata yang meluncur dari bibir Marcuprit seakan mengalahkan derasnya luapan banjir kali Pesanggrahan. Mendengar rentetan kalimat dari Marcuprit, Markuncung pun seperti terlihat keder dan serasa ingin mengamankan diri naik ke lantai dua bila memang derasnya kalimat Marcuprit dianalogikan seperti banjir kali Pesanggrahan. "Mana fotonya, coba lihat bang," kataku sambil mencomot gorengan yang ada di meja. [caption id="attachment_211066" align="aligncenter" width="600" caption="Foto yang jadi bahan ribut di internet | ilustrasi bolashots (kompas)"][/caption] "Beuuuh foto ini toh? Emang udah pernah pergi ke Malaysia belum bang?." Tiba-tiba aku jadi tersedak ketika melihat foto yang dihebohkan tersebut. Tersedak karena foto yang jelas-jelas pernah aku lihat sebelumnya, dikatakan dengan berbagai pemelintiran berita. Ternyata memang benar bahwa Timnas Indonesia dalam mengarungi Piala AFF kali ini banyak menemui jalan terjal dari berbagai pihak. Dari pihak yang ingin mengkudeta kepengurusan Djohar Arifin, banyak melakukan manuver yang mengganggu konsentrasi timnas. Diantaranya menyandra beberapa pemain kunci yang sebenarnya dibutuhkan oleh timnas. Belum lagi permasalahan dana yang belum tersedia guna memberangkatkan timnas. Bahkan ketika pecinta sepakbola berinisiatif menggalang dana "Koin Untuk Timnas" pun banyak pihak yang skeptis dan mewabahkan isu bahwa PSSI yang meminta donasi ke suporter. Malam ini, heboh foto yang sengaja diluncurkan oleh pihak yang sengaja memancing di air keruh demi mengganggu konsentrasi masyarakat. Tentu saja foto tersebut digaungkan dengan pemelintiran yang bertujuan membuat masyarakat kabur akan fakta yang sebenarnya. Dikatakan bahwa timnas Indonesia di Malaysia harus berdesak-desakan naik kereta, sungguh sangat menciderai semangat jurnalisme dan dikhawatirkan akan menimbulkan hasut bagi masyarakat. Dengan menambahkan bumbu yang tidak benar, bisa saja masyarakat menelan berita tersebut secara mentah-mentah dan akan menganggap PSSI lalai menjalankan tugasnya, yang berujung pada menurunnya simpati masyarakat terhadap PSSI sekarang. Dan memang itulah tujuan utama mereka-mereka yang sengaja memancing di air keruh demi kepentingan mereka sendiri, tak peduli dengan timnas yang berjuang demi membawa nama bangsa dan negara. NB : Keterangan foto : Foto ini diperoleh dari tabloid BOLA (versi online bisa dilihat di BOLASHOTS di sini). Sedangkan dalam keterangan yang diberikan oleh pewartanya adalah sebagai berikut. "Para pemain Timnas Indonesia menumpang kereta menuju tempat pengambilan bagasi di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (21/11/2012). Timnas Indonesia menjadi peserta dalam laga Piala AFF 2012 yang tiba pertama kali di Malaysia. (Kompas/Wawan H Prabowo)"

@bubup_prameshWR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline