Baru pertama kalinya dalam sejarah saya menulis artikel di kompasiana, satu artikel mencapai lebih dari 500x baca dalam waktu kurang dari 24 jam. Dan yang lebih spesifiknya lagi, artikel dengan pembaca sebanyak itu tanpa harus masuk HL atau ter, ter, ter. Kesimpulan singkatnya adalah, lebih dari 50% pembaca datang dari search engine (google misalnya). Kesimpulan ini diperkuat dengan membandingkan antara artikel terkait bom di Solo yang sedang nangkring di HL, ternyata masih lebih sedikit yang baca (pada saat itu). Perkiraan ini makin diperkuat lagi dengan kondisi tertimbunnya artikel saya oleh artikel-artikel lain yang lebih baru, sehingga peluang terlihat oleh kompasianer yang masuk beranda pun kian menipis. Satu hal yang tak kalah penting adalah saya sangat-sangat jarang men-share artikel saya sendiri ke facebook (buka facebook aja belum tentu 1 bulan 1x) atau ke twiter (emang gk punya twiter) apalagi google+
Artikel yang telah publish dengan link http://regional.kompasiana.com/2011/09/25/kronologis-ledakan-bom-di-gbis-kepunton-solo/ pada pukul 13.05 ini pada kira-kira magrib saja sudah tembus 400an kali dibaca. Malam hari selepas isya', iseng-iseng saya ketik dua kata di search engine google, dan tak disangka ternyata artikel tersebut tampil di halaman pertama mesin pencari (urutan ke-4 kalau saya tidak salah ingat). Ini menandakan bahwa artikel tersebut unggul dalam pemeringkatan SEO (Search Engine Optimization).
Bagaimana bisa saya yang notabene adalah orang yang awam tentang SEO, bisa nangkring di halaman pertama indeks google dengan hanya mengetikkan dua kata pada mesin pencari ? Secara hitungan matematis, algoritmis, analisis (is, is, kembang kempis) sejujurnya saya sendiri tidak paham (ai don kno babar blas). Tapi dari segi yang bisa saya mengerti, adalah karena artikel tersebut (termasuk judul dan tag, atau kata dalam judul/tag) paling banyak diketikkan oleh sekian banyak pengguna internet sebagai keyword di search engine. Khusus untuk kasus aktual seperti bom bunuh diri di Solo (25/9), saya hanya mencoba menerka-nerka "apa sich yang biasanya orang ketik di google untuk mendapatkan berita tentang bom di Solo ?". Untuk itu akhirnya saya memutuskan memilih judul "Kronologis Ledakan Bom di GBIS Kepunton, Solo" dari beberapa judul yang sempat mampir dalam pikiran saya. Bak gayung bersambut, mungkin "kronologi/kronologis" inilah yang paling banyak orang ketik di search engine, sehingga bila menambahkan kata "bom" atau "solo", artikel saya bisa tampil di halaman pertama hasil searching google (kebetulan saya ambil refrensinya google.co.id). Kondisi seperti ini juga makin diperkuat dengan masih sedikitnya mainstream media mempublish tentang kronologi bom bunuh diri di Solo ini.
Lihat daftar singkat di bawah ini
Publish tentang kronologi kejadian bom bunuh diri di Solo :
bubup : 13.05 wib
vivanews : 13.26 wib
republika.co.id : 16.39 wib
kompas.com : 16.46 wib
inilah.com : 22.20 wib
tribunnews : 22.33 wib