Ini adalah kisah sewaktu Blubup berada di Bali beberapa tahun yang lalu. Terangkum dengan singkat obrolan Blubup dengan Pampam di sebuah Balai Banjar di siang hari yang terik, siang hari dimana seharusnya Blubup kerja tapi malah nongkrong leyeh-leyeh ngopi sembari ngawadul (ngawangkong ngalor ngidul).
Pampam : "Eh makin biadab nich, masa Bali menjadi sasaran utama para teroris"
Blubup : "Mereka kan ingin memecah belah kerukunan umat beragama, kita jangan sampai terprovokasi"
Pampam : "Teroris dari hari ke hari, makin gak pandang bulu"
Blubup : "Iyalaaah, gak mungkin mereka pandangin bulu terus-terusan. Pandang bulu hidung susah, bulu ketek apalagi, bulu yang lain waaaaah makin susah. Yang mereka pandang itu ya sasaran pengeboman, u know ?"
Pampam : "Ahh elu Blup, serius nich gue"
Blubup : "Hehee, pemerintah terutama inteljen harus lebih peka lagi. Masa tiap hari di tivi-tivi ada film-film detektif, kita malah kalah dari film"
Pampam : "Tugas berat menanti, semoga pihak keamanan bekerja sebagaimana mestinya. Ehh elu kan dari Solo, atau lebih tepatnya Sukoharjo. Wah bisa-bisa desa tempat elu tinggal di bom, kan sana sarang teroris, wkwkwk"
Bubup : "Ng*he' lu Pam. Tempat gue dijamin aman dari PENGEBOMAN taoooo. Lha wong bikin bom aja di rumah gue, jadi desa gue aman dong. Masa gue mau ngebom desa gue sendiri. Puaaaaaas ?"
Pampam : "Wkwkwk, aman gimana ? Bisa-bisa malah bom yang elu bikin, meledak sebelum diledakkan" :D
Blubup : "Lah, gue bilang kan aman dari pengeboman. Yang namanya pengeboman kan artinya dibom, kalo meledak sendiri artinya gak sengaja alias gk ada yang ngebom, wekz"