Lihat ke Halaman Asli

[MINOR] Qomar & Joni: Suster Ngesot

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Qomar dan Joni yang kebetulan hari ini terima gaji bulanan, berencana mampir ke mall pas pulang kerja nanti pukul tujuh malam. Kedua polisi ini memang selalu menyempatkan diri pergi ke mall bila setelah gajian, entah itu hanya sekedar makan atau membeli beberapa kebutuhan mereka. Untuk malam ini dimana situasi juga mendung, maka keduanya memutuskan untuk sekedar makan saja di restoran cepat saji yang ada di mall supaya bisa cepat pulang dan tidak keburu hujan.

Kebetulan food court ada di lantai atas mall ini, namun hal ini tak menyurutkan niatan mereka untuk sekedar makan malam sebagai tradisi mereka berdua di hari gajian. Sesampai di salah satu stan resto cepat saji, mereka memesan makanan dan kemudian memilih bangku yang ada di pojok food court tersebut. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit bagi keduanya untuk melahap habis makanan yang mereka pesan tadi. Sambil menanti makanan dicerna, keduanya pun ngobrol-ngobrol santai sejenak. Kira-kira sudah 30 menit mereka di food court, keduanya memutuskan untuk pulang agar tidak terjebak hujan, maklum keduanya mengandalkan motor berboncengan sebagai sarana transportasi pergi-pulang kerja.

Qomar dan Joni bergegas menuju lift yang akan membawa mereka ke tempat parkir di basement. Di dalam lift ada 5 orang sebelum mereka masuk, praktis kini lift seluas 2x2,5 meter tersebut berisikan 7 orang termasuk mereka. Keadaan sunyi, dari lantai 5 tempat mereka masuk, setidaknya harus melewati 7 lantai lagi untuk sampai di basement (lantai 4-1, upperground, underground, dan basement). Di malam Jumat seperti sekarang ini, bulu kuduk Joni malah jadi berdiri karna kesunyian keadaan yang tak ada satupun orang yang bercakap di dalam lift tersebut. Merinding pula dirinya, tapi Joni hanya bisa berkata dalam hati tanpa mau mengatakan sesuatu pada Qomar. Maklum, Joni pasti tengsin dengan 5 orang lainnya yang ada di lift.

Lift berhenti di lantai 3, namun setelah pintu terbuka, ternyata tidak ada satupun orang yang memasuki lift. Ingin Joni melongok keluar untuk sekedar melihat keadaan apakah ada orang yang memencet tombol lift tapi balik karena ada sesuatu yang ketinggalan, namun dirinya sudah terlanjur merinding dan mengurungkan niatnya. Pintu lift tertutup lagi, lift pun turun ke lantai bawahnya, hanya kesunyian yang dirasakan Joni dalam keadaan ini. Melirik Qomar, dia terlihat tenang dengan kedua tangannya mendekap di dadanya. Melirik orang lainnya di dalam lift ini, dia juga hanya bisa melihat ekspresi datar dari orang-orang di sekitarnya, entah apa yang sedang mereka pikirkan.

Kini lift sampai di basement, pintu pun terbuka. Joni yang berada paling depan di dekat pintu lift pun terperanjat dengan apa yang sedang ada di depan matanya sekarang. Sesosok wanita dengan rambut panjang tergerai menutupi wajahnya, terlihat di lantai dengan posisi duduk miring dan kaki yang seperti diseret. Dengan pakaian kedodoran warna putih kusam dan entah bagaimana ekspresinya yang tidak kelihatan karena wajahnya tertutup rambutnya yang panjang, sosok tersebut terlihat bergerak mendekat ke arah Joni. Dalam keterperanjatannya, sepersekian detik kemudian Joni berteriak.

"Maaarrr, ada suster ngesooooot", teriaknya dengan histeris.

Sejurus kemudian, Joni terlihat seperti mengambil ancang-ancang guna menendang sosok yang membuatnya terperanjat tersebut. Namun dari belakang, Qomar sigap menahannya aksinya dengan cara menarik bahunya ke belakang.

"Eitt, tunggu dulu Jon", kata Qomar singkat.

Setelah Joni mundur dua langkah ke belakang, lima orang yang ada di dalam lift pun keluar. Kelima-limanya terlihat mengeluarkan uang receh gopekan dan ada juga yang mengeluarkan seceng untuk dijatuhkan di hadapan sesosok wanita tadi.

"Tuh kan, lihat sendiri. Dia itu pengemis, bukan suster ngesot seperti yang elu kira. Masa gak tau sich, sekarang modus seperti ini memang sedang ngetrend digunakan untuk mengemis", kata Qomar sambil tersenyum sinis kepada sahabatnya yang selalu saja paranoid dengan hal-hal mistik.

"Anjritt, bikin gue kaget aja nich orang", umpat Joni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline