Lihat ke Halaman Asli

Aksi Peringatan Hari AIDS Sedunia dan Menyablon Kaos Kompasianer

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_146161" align="aligncenter" width="648" caption="Upin & Dora ikut aksi simpatik juga loh :D"][/caption] Kemarin (Jumat 2/12) sungguh hari yang sangat melelahkan bagi saya, di pagi hari mulai dari pukul delapan sudah standby di kantor sekretariat Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo untuk berkumpul dengan hampir duaratus-an orang yang akan melakukan aksi simpatik memperingati hari AIDS sedunia (1 Desember) dengan membagi-bagikan bunga, stiker dan pamflet. Sebenarnya Danar, koordinator aksi yang juga pelaksana harian BNK Sukoharjo, memberi kabar kepada saya akan melakukan aksi ini tepat 1 Desember, tetapi berhubung ternyata tidak mendapat ijin dari kepolisian (karena hari itu ada demo, entahlah, Kamis saya tidak memantau Simpang Lima), maka aksi dialihkan hari Jumat. [caption id="attachment_146162" align="aligncenter" width="648" caption="Stiker yang dibagi-bagikan kepada pengguna jalan"][/caption] Ketika saya sudah sampai di sana pun telah berkumpul banyak sekali yang hadir, tak hanya para pemuda dan pemudi tapi turut pula ibu-ibu PKK Kab Sukoharjo dan beberapa personel Binmas Polres Sukoharjo. Dari lintas komunitas pemuda BNK sendiri yang hadir mengikuti aksi simpatik ini diantaranya adalah : BEM Staimus, HMP Biologi UMS, Mawar Merah Slankers Sukoharjo, Sapu Raiders (pecinta alam), YATC (komunitas Yamaha), beberapa kelompok karang taruna, komunitas Low Rider, Sukoharjo OutSiders, Kamtis Mania, SMK Taman Siswa Sukoharjo, SMK Muhammadiyah Sukoharjo, Purna Paskibraka, Pemuda Pancasila, TJM Community, dan masih ada beberapa komunitas lagi yang jumlah keseluruhan hampir duaratus orang. Setelah dilakukan pengarahan oleh Danar selaku koordinator aksi, dan pesan-pesan singkat dari ibu Wardoyo Wijaya (istri bupati Sukoharjo, sekaligus ketua PKK Sukoharjo), maka aksi dimulai pada pukul sembilan. Saya sendiri kebagian mengenakan kostum tokoh Upin dalam aksi ini. Sekedar catatan, banyak sekali mahasiswa-mahasiswi dan siswi dari SMK Taman Siswa yang mengajak saya untuk berfoto bersama, tentu saja ini karena pengaruh kostum, coba saja tak memakai kostum Upin ini pasti tidak ada yang mau mengajak foto bareng, wkwkwk. Panasnya terik matahari bagi saya makin panas sekali karena harus mengenakan kostum tebal dan helm kepala Upin yang segede lebih 10x lipat dari helm standar (pengap, pengap dech). Berikut adalah kelakuan "gila" saya dalam aksi simpatik di Simpang Lima Sukoharjo (tugu Adipura) ini : 1. Bergaya suster ngesot 2. Bergaya "hormat, Jendral!" 3. Bergaya membersihkan kaca mobil pengendara yang berhenti 4. Bergaya vokalis rock sambil menenteng megafon 5. Bergaya "elo, gue, end" 6. Bergaya "cape dech" 7. Naik tiang dekat lampu merah dan bergaya seperti patung Pancoran 8. Bergaya seperti gitaris Joe Satriani 9. Bergaya menjadi fotografer 10. Gaya gak sich gueeeee ??? Mas Danar sendiri yang mengenakan kostum Dora, tidak beraksi "gila" karena sibuk menjadi koordinator aksi ini (atau memang saya yang kelewat heboh?). Dengan aksi-aksi tersebut diatas, tentu saja menguras tenaga dan keringat hingga beberapa kali (pas lampu menyala hijau) saya sempatkan untuk membuka sedikit helm Upin biar bisa menghela nafas dengan lega. Kira-kira pukul sepuluh lewat, aksi simpatik ini berakhir. Saya pun segera menuju sekretariat BNK untuk berganti pakaian (gerah banget bok). Berdasarkan informasi yang saya dapat, aksi simpatik ini diliput oleh SCTV, TV ONE, tv lokal TA TV dan Jogja TV, serta tentu saja wartawan dari beberapa media cetak. Setelah istirahat sebentar, saya teringat bahwa saya sudah menyanggupi untuk menyablon 1 lusin kaos yang akan digunakan untuk acara Solo Cyber Day yang diikuti oleh kompasianers Solo dan sekitarnya. Segera saya berpamitan kepada mas Danar dan beberapa teman yang lain karena saya harus segera menyiapkan bahan-bahan sablon. Setelah bahan siap, waktunya untuk shalat Jumat dulu. Barulah setelah shalat Jumat, sablon kaos saya kerjakan sampai selesai menjelang magrib. Meski bisa dibilang hari yang melelahkan, setidaknya ada dua hal yang bisa saya nikmati di hari ini. Di satu sisi, saya bisa memberikan kontribusi dalam menggalakkan kampanye anti HIV/AIDS dengan cara membagi-bagikan stiker bertuliskan "STOP AIDS! JAUHI FREE SEKS, JAUHI NARKOBA", dan juga pamflet bertuliskan "AIDS, JAUHI VIRUSNYA JANGAN JAUHI ORANG NYA" kepada pengguna jalan di Simpang Lima Sukoharjo (tugu Adipura). Di sisi lain, saya telah melaksanakan kepercayaan yang diberikan oleh mbak Niken dan rekan kompasianer yang lain untuk segera menyelesaikan menyablon kaos. nb : (foto belum lengkap, lupa minta copy-an, hehee, ntar dech di=update lagi)

~~{[["P.S.K"]]}~~ Perjuangan Seorang Koplaksianer

oleh : Bubup Prameshwara, SH (Specialis Humor) Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah) [caption id="attachment_146164" align="alignnone" width="648" caption="Narkoba, NO! AIDS, NO! Es teh, YESS!"][/caption] [caption id="attachment_146168" align="aligncenter" width="453" caption="Biar ibu-ibu tapi semangat tetap seperti pemudi, hehee"][/caption] [caption id="attachment_146171" align="aligncenter" width="545" caption="Lhaaa ini mas Agus (Dora) Widanarko, koordinator aksi, hehee"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline