Lihat ke Halaman Asli

Inilah Alasan Kami Menyelenggarakan ISL

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebelumnya, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pecinta sepakbola nasional atas dedikasinya selama ini terhadap ISL yang secara nyata telah menjadi liga kasta tertinggi di Indonesia. Kami juga sangat miris melihat kenyataan saat ini bahwa pengurus PSSI selalu mendzalimi klub-klub dari ISL. Kami sama sekali tidak respek terhadap kepengurusan PSSI saat ini, bahkan dari awal menjabat pun sudah membuat keputusan yang sangat tidak menghargai kami yakni memecat Alfred Riedl dengan semena-mena. Kami sebenarnya sadar bila pengurus PSSI mempermasalahkan kontrak dengan Riedl itu menyalahi prosedur, maka kami akan sulit berkelit, tapi setidaknya hargailah penyandang dana yang selama ini menggaji pelatih hebat sekelas Riedl yang mampu membawa Timnas mencapai babak final Piala AFF 2010 lalu.


Kami memang selalu mencari celah agar kami bisa menggelar ISL dibawah payung PT LI, hal ini kami lakukan demi mengkoordinir klub-klub papan atas agar tetap menjadi ujung tombak kompetisi di negeri ini. Sangat jauh berbeda dengan klub-klub ex LPI yang notabene hanyalah klub seumur jagung yang tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan kompetisi sepakbola. RUPS yang bertujuan membagikan 99% saham kepada klub agar tetap mau berlaga di ISL, sebenarnya sudah kami persiapkan jauh bebeberapa tahun yang lalu agar klub-klub masih tetap bisa kami pantau, kami hanya bisa tersenyum sinis melihat sorotan para kuasa hukum PSSI yang melihat bahwa pemegang saham 99% itu menurut mereka bukanlah hak PT LI. PT LI telah bertahun-tahun berpengalaman menangani liga yang berkualitas sehingga mampu memberikan hiburan kepada masyarakat pecinta bola dan menciptakan timnas yang berkualitas pula, selayaknya kami terus memegang mandat tersebut.


Kami bahkan tertawa tanpa henti ketika kepengurusan PSSI yang baru seumur jagung itu sudah berani memberikan tambahan gratis kepada 6 klub untuk mengikuti liga di kasta tertinggi, inilah yang membuat kami ingin mengumpulkan dukungan tim-tim besar agar menolak berlaga di pentas IPL, itulah mengapa klub-klub ini layak mendapatkan 99% saham dari PT LI. Tudingan bahwa kami memberikan tiket gratis kepada PSMS Medan, Gresik United, PSAP Sigli dan Persiram Raja Ampat, itu sungguh sangat tidak berdasar, karena keempat tim ini adalah penghuni 8 besar Divisi Utama musim lalu. Jadi, kehadiran mereka layak menggenapi 18 tim berlaga di ISL, kasta tertinggi sepakbola Indonesia sesuai dengan amanat Kongres Bali, sangat berbeda jauh dengan 6 klub yang dipaksakan PSSI masuk ke IPL. Menurut kami 6 klub ini bila ingin tampil di kompetisi papan atas harusnya memulai dari divisi bawah terlebih dahulu. Ini adalah keharusan, bukan hanya rekonsiliasi maka harus masuk kasta tertinggi, tapi juga harus menghargai klub lain yang berdarah-darah berjuang dari bawah, mereka itu bukan Galatama yang bisa langsung tampil di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia.


Mengenai dana APBD yang musim lalu banyak klub ISL yang menggunakannya, kami hanya bisa memberikan keputusan sepenuhnya terhadap para manager klub dan pemda setempat untuk menyongsong ISL musim 2011/12 ini. Memang, pemerintah telah melarang penggunaan APBD untuk klub sepakbola mulai tahun 2012 nanti, tapi di era otonomi daerah saat ini, semuanya lebih tergantung dari pemda setempat tempat bernaungnya klub tersebut. Bila pemda setempat mau memberikan dana bantuan dari APBD, masa klub harus menolak? Toh itu sudah orientasi otonomi daerah, lagipula bila masyarakat setempat juga mendukung agar pemda memberikan bantuan finansial kepada klub kesayangannya agar lebih maju dan berkembang prestasinya.


Terakhir, mengenai ijin penyelenggaraan kompetisi ISL, kami sudah mendapatkan restu dari BOPI bahwa kamilah yang layak menggelar liga kasta tertinggi yang legal. Terlepas pengakuan ini hanya dari Ketua Pelaksana Harian BOPI, tapi kalakhar inilah yang benar-benar memahami kondisi sepakbola nasional, apalagi ditambah antusiasnya masyarakat untuk segera menyaksikan ISI digelar. BOPI (kalakhar) sudah memberikan refrensi kepada pihak kepolisian bahwa kompetisi ISL layak untuk diselenggarakan dan kepolisian pun wajib memberikan ijin terhadap penyelenggaraan kompetisi ISL sesuai amanat dari BOPI. Tak ada alasan bagi pihak kepolisian untuk tidak memberikan ijin kami menyelenggarakan kompetisi, karena sesuai dengan referensi dari BOPI bahwa ISL adalah diisi oleh tim-tim yang benar-benar profesional dengan basis massa yang sangat kuat.

Akhir kata, sekali lagi kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah mendukung kompetisi legal yang terbaik di Indonesia, ISL-lah yang pantas menjadi liga dengan kasta tertinggi di Indonesia. Terimakasih pula buat suporter yang tetap setia mendukung tim kesayangannya berlaga di ISL.

SALAM OLAHRAGA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline