Lihat ke Halaman Asli

Yang Janggal dari Grand Final Penghuni Terakhir 2011

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sepanjang yang saya tahu, acara "Penghuni Terakhir" adalah sebuah reality show (meski banyak yang menilai bahwa acara tersebut banyak sekali menggunakan skenario) yang ditayangkan di stasiun televisi ANTV, dengan hadiah utama berupa hunian senilai 1 milyar. Penghuni Terakhir season 2011 (musim ke-6) kali ini diikuti oleh 22 orang peserta dari audisi di 5 kota, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Palembang.

Pada grand final malam hari ini tersisa dua kontestan untuk memperbutkan hadiah utama, yakni berupa hunian senilai 1 milyar. Disini saya tidak terlalu menyoroti tentang apa itu mengenai Penghuni Terakhir, maupun menyoroti kemenangan Ayu yang telah berhasil memenangkan hadiah utama berupa hunian senilai 1 milyar. Tapi, saya coba menyoroti tentang permainan "Tumbling Tower" yang digunakan oleh panitia Penghuni Terakhir sebagai 'game penentuan' siapa yang berhak menjadi pemenang, setelah dua game sebelumnya, finalis Ayu dan Ican berbagi skor imbang 1-1.

Hal yang ingin saya soroti :
Helmi Yahya selaku produser dan pembawa acara game Tumbling Tower, menjelaskan peraturan mengenai permainan ini, diantaranya adalah :

1. Peserta diberikan waktu masing-masing 5 menit, maka siapa yang lebih dulu menghabiskan waktu 5 menit maka dinyatakan kalah.
2. Peserta hanya boleh menggunakan satu tangan saja untuk permainan ini.

Notes :
Masih ada beberapa peraturan lagi yang dijelaskan oleh Helmi Yahya, namun dua hal diataslah yang akan kita soroti disini.

Mengenai peraturan pembagian waktu dengan alat bantu pencatat waktu seperti yang sering digunakan dalam permainan catur. Dari yang bisa kita lihat, sepertinya waktu telah di seting 5 menit dan berjalan mundur (countdown). Tapi yang janggal adalah Helmi Yahya seperti kebingungan dalam menjelaskan dan mempraktekkan pembagian waktu ini, bahkan dalam suatu kesempatan dengan maksud ingin membantu peserta untuk memencet tombol (di penghitung waktu) seperti kebingungan memencet tombol yang mana. Bahkan, ada peserta (Ican) yang lupa memencet tombol setelah menyelesaikan giliran. Penggunaan penghitung analog inipun juga tak jelas tertangkap kamera, coba saja seandainya menggunakan penghitung waktu digital dan penjelasan penggunaannya dijelaskan secara rinci, pasti tak ada hal "memalukan" seperti diatas.

Hanya menggunakan satu tangan. Peraturan ini juga tak dijelaskan secara rinci apakah penggunaan satu tangan ini berlaku hanya saat mengambil balok atau juga berlaku saat meletakkan balok di posisi atas Tumbling Tower. Saat giliran Ayu, terlihat Ayu berhasil mencabut balok dengan satu tangan, tapi ketika meletakkan balok itu ke posisi atas, Ayu menggunakan dua tangan (jari telunjuk kanan dan jari telunjuk kiri).

Kalau bisa dilihat tayangan ulangnya, pasti bisa kita pahami apakah komentar ini karena yang nulis "lemot" dalam memahami apa yang ditontonnya atau malah panitia Penghuni Terakhir yang "demam panggung" karena banyak kecerobohan. (bahkan urusan spidol pun juga sampai kelupaan disiapkan langsung)

Terlepas komentar ini benar atau salah, yang jelas sangat kelihatan bahwa tak hanya finalis yang 'nervous', tapi juga panitia malah ikutan 'nervous'. Komentar ini juga bukan untuk membela salah satu finalis, toh bila seandainya saya membela orang tersebut tetap tak akan memberikan apapun kepada penulis.
(yang menulis ini juga independen loh, alias tidak ikut taruhan siapa yang bakal menang)

* * * * * * *

sumber : siaran langsung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline