Lihat ke Halaman Asli

Review Blackbook: Bukan Situs Dewasa "plus-plus"

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGANTAR

Saat pertama kali lihat judul posting salah satu kompasianer (lupa siapa) tentang Blackbook, jujur saja pikiran saya langsung tertuju ke sebuah situs jejaring sosial khusus dewasa (18+) xxxblackbook, maka saya pun tidak meng-klik posting tersebut. Jangan tanya lebih jauh tentang xxxblackbook dech, karna saat pertama saya gabung facebook (2008) banyak yg ngeadd saya malah orang bule dan sering ngirim spam mengarah ke situs tersebut (atau mereka juga ngirim ke Arifinto ya, hahaa).

Pada lain hari, bang Edu dalam komentarnya memberi sebuah link menuju posting bang Hadi Samsul tentang review Blackbook, saya pun langsung ke TKP. Owalah, novel toh, hahaa :D

Makasih buat mbak Winda & bang Edu, atas kiriman Blackbook-nya ;)

MASA SMP

Kisah Blackbook ini bermula dari persahabatan dua gadis SMP (Ayang dan Amel) yang bertemu dengan Tomi yang sama-sama masih berseragam biru-putih. Persahabatan ketiga anak SMP ini sangat akrab, hingga tak jarang waktu pun sering dilewatkan bersama-sama dalam keceriaan. Sampai pada suatu ketika, Ayang menyampaikan pada Amel bahwa dia menaruh hati pada Tomi. Amel sebenernya juga menaruh hati, tapi demi sahabatnya ini dia rela memendam rasanya.

BLACKBOOK

Perasaan Amel tak tertahankan lagi, dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah perhotelan di Bandung agar tak bertemu Tomi setiap waktu, sedangkan Ayang dan Tomi tetap kuliah di Jakarta dan ibarat kata mereka ini lagi hot-hotnya pacaran. Pada masa kuliah, orang tua Ayang memutuskan tinggal di Malang sesuai wasiat untuk menjaga tanah warisan, sedangkan Ayang tinggal di Jakarta bersama pembantu (mbak Yum).

Pada masa ini Tomi terjerumus ke dunia narkoba hingga suatu saat karna parahnya lalu dibawa berobat. Sekembalinya dari proses rehabilitasi, maka mbak Yum pun selalu pasang tampang masam bila Tomi main dengan Ayang, hal itu tak lepas dari tanggung jawabnya untuk menjaga Ayang sesuai amanat majikannya.

Disinilah blackbook hadir, sebuah buku dengan sampul hitam yang dipilih Ayang dan Tomi sebagai sarana curahan hati keseharian mereka. Blackbook ini diisi bergantian oleh Ayang dan Tomi, satu buku diberikan bergantian untuk diisi dengan curahan perasaan atau catatan keseharian.

Kecurigaan Ayang yang berdasarkan catatan-catatan Tomi yang gak jelas arahnya, membuat Ayang curiga bahwa pacarnya tersebut masih menjadi pemakai narkoba. Kecurigaan itu terbukti, namun Ayang tetap setia menemani kekasihnya tersebut melalui masa-masa sulitnya. Ayang pun menceritakan semua yg terjadi kepada Amel yang saat itu beberapa bulan di Surabaya untuk job training di bidang perhotelan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline