Lihat ke Halaman Asli

Kisruh Kongres PSSI dan Pembekuan PSSI (Dalam Running Text)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hingar bingar dunia sepakbola dalam lanjutan kualifikasi Piala Eropa tak ramai dibicarakan di Indonesia, karena di negara kita tercinta ini lebih heboh dengan kisuh di PSSI. Disaat negara lain sibuk membenahi kompetisi lokal dan memperkuat kekuatan timnas masing-masing, di negara kita masih disibukkan dengan gonjang-ganjing berkaitan dengan kongres PSSI dan kepengurusan PSSI itu sendiri.


Dari sore tadi kira-kira pukul 17:45 WIB ketika saya menyaksikan MetroTv, saya kaget karna 100% running text adalah menyoroti tentang kongres PSSI di Pekanbaru pada tanggal 26 Maret kemarin.


Inilah yang bisa saya ingat dari sekian banyak running text sore tadi, berikut dengan opini saya yg "ngaku" pecinta bola (meski tak cinta-cinta amat sich) tapi yakinlah saya ini juga ingin situasi persepakbolaan kita lebih kondusif.


1. Menegpora tak akui kepengurusan PSSI Nurdin Halid.


Inilah sebenarnya yang ditunggu para pecinta bola, bagaimana seharusnya menegpora bisa tegas dengan segala resiko. Toh FIFA juga tidak akan tinggal diam, dalam hal ini pasti akan melakukan investigasi sebelum mengeluarkan keputusan.


2. Menegpora: pengurus PSSI dibawah Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie tidak kompeten.


Memang, semua orang pasti akan riskan apabila mengeluarkan statement seperti diatas karena bagaimanapun juga pasti ada kelebihan maupun kelemahan. Tapi kita juga tidak boleh tutup mata, lebih dominan kelebihan atau kelemahannya?


3. Nurdin Halid minta presiden 'copot' menegpora.


Seandainya 'satu' orang bisa 'memerintah' presiden mencopot menteri, bagaimana bila suporter se-Indonesia menyuarakan untuk meminta presiden agar mencopot Nurdin Halid? Apakah kekuatan suporter akan kalah oleh kekuatan Nurdin Halid dimata presiden kita?


4. Nurdin Halid tuding menegpora 'obok-obok' PSSI.


Sebelumnya juga kalo kita lihat, menegpora juga telah memerintahkan PSSI untuk berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat, transparan, dll. Maka wajar bila menegpora 'menyemprit', mengkartu kuning, atau mengkartu merah bila ada pelanggaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline