Lihat ke Halaman Asli

Sri UlangSari

emak satu anak

Sedarah, September Berdarah

Diperbarui: 11 November 2019   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEDARAH (SEPTEMBER BERDARAH)
Untuk Randi

Berdiri di tengah gempuran senjata
Menantang moncongnya yang membara
Kaulah sosok pemberani itu.
Robohkan benteng tirani yang congkak
Meski tubuhmu robek oleh peluru

Kau tumbang tapi bukan mati konyol
Dadamu terhujam peluru tapi bukan untuk mundur
Kaulah pahlawan sesungguhnya kawan,

Sedarah, September berdarah.
Lawan penindasan, lawan ketidakadilan
Meski lagi-lagi rakyat kecil yang harus merintih.
Namun, perjuanganmu tak usai.
Mati satu tumbuh seribu.
Istirahatlah kawan,
Biar Kami lanjutkan perjuanganmu.

Jeneponto, September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline