Tidak habis pikir… sudah jelas hak langsung punya rakyat.. mau diambil lagi sama yang ngakunya wakil nya kita-kita ini.. Saya jadinya bener-bener menunggu wakil-wakil rakyat ini studi banding ke tiongkok untuk tahu hukuman koruptor disana itu apa.. terapin deh disini.. Anyway lanjut lagi dari yang kemaren.
[caption id="attachment_322823" align="aligncenter" width="300" caption="Good morning world..."][/caption]
Pagi-pagi buta kamar saya yang dibuat dari tatahan batu karang dan dibentuk jadi kamar hotel itu sudah diketuk oleh resepsionis merangkap porter merangkap pengantar-antar turis merangkap yang punya. Dok..dok..dok… jemputannya sudah ada meneer.. yak benar.. hari itu saya sudah ikut travel untuk berkeliling meihat daerah sekitar goreme ini melalui udara.. via balon gas. Salah satu andalan yang paling terkenal untuk wisata di daerah ini. Dinginnya mak… siang hari saja di bawah 10 derajat celcius.. ini jam 5 pagi.. api pendiangan di kamar mungkin sudah padam dari tadi.
Makanya jam 5 pagi saya sudah siap2 pakai baju hangat tebal berlapis karena yang dingin menurut mereka bukanlah saat melayang di udara, tetapi saat sekitar ½ jam menunggu balon gas diisi udara panasnya. Keluar kamar dan menuju halaman hotel ternyata mobil jemputan sudah terisi beberapa orang yang merupakan teman berkendara saya pagi itu di balon gas. Saya ternyata yang dijemput paling akhir karena tempat persiapannya tidak jauh amat dari hotel yang saya tempati.
Sesampai di pos kumpul kami diberi sarapan dulu. Sarapan khas turki. Didominasi dengan roti gandung, peperoni, keju dan tentu buah zaitun. Kalau memang lagi dingin gitu enak aja semua makanan. Kadang2 saya bingung apa orang sini gak kepikiran yang bukan franchise bakso atau mie kari ayam.. panas2 gitu nyruput kuah karinya pasti dahsyat.
Setelah kira-kira cukup kami pun berganti kendaraan. Kendaraannya sejenis land rover tetapi agak lebih besar. Memuat orang-orang yang sudah dibagi dalam masing-masing balon. Ada sekitar 4 kendaraan dan kamipun langsung melaju kea rah luar kota. Lebih jauh lagi daripada Goreme Open Air Museum kemaren. Di tengah-tengah jalan kami sudah melihat beberapa puluh balon yang sudah siap lepas landas. Namun kami tidak kea rah mereka. Melainkan lebih jauh lagi. Memang pemilik hotel kami juga berkata kalau wisata balon yang kami pilih itu memberikan tumpangan balon udara yang lebih lama dibandingkan kebanyakan yang lain. Karena balon kami nanti akan berjalan dari luar kota kea rah kota. Sementara wisata balon yang lain mungkin hanya akan naik ke atas berputar sedikit dan turun lagi ke tempat tinggal landas mereka.
Kendaraan kami memang terus berjalan kea rah luar kota menaiki perbukitan disekeliling kota Goreme itu sampailah pada suatu dataran cukup luas dimana terlihat beberapa balon gas sedang dalam proses diisi udara panas. Indah sekali kelihatannya. Lapangan luas dimana terdapat banyak balon gas warna warni Sesuai dengan pembagian mobil tadi kami merapat ke balon gas yang dipiloti nama yang tercantum di mobil kami. Dan benar saja, sekitar ½ jam kami menunggu sebelum diijinkan naik ke atas keranjang yg akan dibawa balon gas itu. Dingin….bingits… namun selama menunggu selfie dong… pake tongsis yang memang sudah jauh2 hari dipersiapkan. Dan karena tongsis ini beberapa kali saya ditanya oleh orang local maupun turis lain, “what a good tool you have for selfie...” mak.. ternyata baru di belahan asia tenggara aja nongsis jadi aktivitas wajib berwisata.
[caption id="attachment_322822" align="aligncenter" width="300" caption="mulai bergerak melayang"]
[/caption]
Setelah siap sesaat sebelum berangkat, kami mendapat semacam safety briefing untuk mengambil posisi bilamana balon gas ternyata hendak jatuh dengan tidak smooth… amit-amit… dan voila… balon gas yang kami tumpangi pun mengudara. Mengudara dengan lembut sehingga tidak berasa sedang terbang tetapi memang melayang. Serasa berjalan di escalator landai yang terbang di atas padang rumput luas dan kemudian diatas tebing dan jurang perbukitan. Balon gas tersebut memang tidak secara drastic naik. Namun benar-benar melayang lamat-lamat diatas permukaan tanah. Dan mulailah kami menuju kea rah kami datang tadi dengan balos gas mengamati puncak-puncak fairey chimney yang menjadi bentuk khas tanah Goreme dan sekitarnya itu. Selfie.. wajib dong hehehe
Perjalanan ini kami tempuh sekitar 1 jam kurang dikit. Benar-benar puas mata memandang. Saya yang memang rada takut ketinggian sejenak melupakan ketakutan itu bahkan saat balonnya dikendarai oleh pak pilot ke puncak udara tertinggi. Melihat puluhan balon-balon gas lain disekitar kecil sekali. Melihat ranch kuda dibawah yang memang kudanya tegap-tegap. Bukan bandingan dengan kuda-kuda kurus yang biasa kita jumpai di sini uang dipekerjakan di tempat wisata… sedih.
[caption id="attachment_322824" align="aligncenter" width="300" caption="Titik tertinggi"]
[/caption]
Melayangnya smooth, balon gas yang kami tumpangi pun turunnya smooth. Diposisikan secara mahir oleh pilot sehingga turunnya tepat diatas trailer yang membawa balon gas itu waktu pergi. Di akhir acara, pilotnya berkata tempat yang paling bagus untuk memfoto adalah sambil menginjak balonnya yang sedang dikempiskan. Semua langsung memburu spot itu. Padahal mungkin memang maksudnya pilot adalah membantu ikut mengempiskan balon itu hehehe. Kitanya aja yang norak foto-foto disana. Yang jelas setelah itu ada sedikit seremoni pembagian sertifikat kita pernah ikut naik balon gas sekaligus minum wine atau minum orange jus bagi yang tidak minum alcohol. Benar-benar satu pengalaman yang menakjubkan bagi saya yang tidak pernah naik balon gas. Dulu waktu ada di sentul pun katanya mengantri dan itu pun hanya vertical turun naik. Nah disini kita benar-benar berjalan menyusuri dataran luas nan sejuk. Mudah-mudahan suatu saat dikembangkan secara serius wisata balon gas ini di tanah air.
[caption id="attachment_322826" align="aligncenter" width="300" caption="Cheers"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H