Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Allah Itu Tidak Pernah Ada

Diperbarui: 15 November 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Logika Vs Ke"Tuhan"an... Saya menjadi sangat bigung ketika berada pada posisi antara percaya dan tidak. Bimbang kemudian menjadi ragu-ragu dengan apa yang saya liat dengan mata dan apa yang dipikirkan oleh benak saya. Setiap hari saya meliat Bapak dan mama kost se keluarga berdoa tanpa hentinya. Mereka sekeluarga taat berdoa baik pagi,siang dan malam hari. Mereka berdoa dengan penuh penjiwaan kepada Tuhan Allah mereka. Bernyayi memuliakan namaNya dan bahkan mereka takut akan Tuhan. Di satu sisi selain apa yang saya liat dengan mata, pikiran saya selalu bertolak belakang. Logika saya sulit menerima antara percaya dan tidak dengan adanya TUHAN. Pengalaman ini kemudian saya diskusikan dengan dosen ternyata saya mendapatkan jawaban yang sangat mendukung dengan pemikiran saya bahwa Tuhan tidak perna ada. "TUHAN ada dimana  ? Siapa yang sudah perna berjumpa dengan TUHAN  ? atau siapa yang sudah perna ke surga  ?" pertayaan ini memang sulit saya jawab dan menjelaskan dengan menggunakan logika berpikir saya. Kemudian lebih lanjut dosen saya mengatakan kita semua sedang terninabobokan oleh agama. Thesis dasar Karl Marx yang menyatakan agama itu candu semakin memberikan saya jawaban memang bahwa TUHAN ALLAH itu tidak perna ada. Refleksi pribadi saya yang panjang kemudian memberikan pertayaan kepada kalian semua. Kenapa banyak masyarakat Indonesia membela agamanya dan bahkan mengorbankan nyawanya  ? Menghina agama yang satu dengan agama yang lain  ? terlampau religius mengatakan agamanya yang paling benar  ? Saling membenci diantara sesama manusia  ? Bahkan mengatakan manusia yang lain adalah kafir  ? Dll "TUHAN ALLAH ITU TIDAK PERNA ADA". Semoga bermanfaat bagi anda yang membaca tulisan ini. 

 

#KELOMPOK #ATHEIS




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline