Lihat ke Halaman Asli

Mata Pelangi

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suruh saudaramu melukis Mata Pelangi

Benhard kasih tahu agar menyiapkan lima lagu sekaligus setelah Kadukuniku, Zaman Edan, Bank Gaib, Aku Manusia Biasa, Lama Nian

Pak Gianto akan mantu

Tole ada di sini, menemani

lalu terdengar gemericik air di balik dinding batu

sunyi

namun ada suara lain, bukan sekedar gemericik, tapi kukuruyuk di dalam perut saudara di samping kiriku

Kegelapan dan keheningan Goa Langse mengirimkan berita baik tentang wahyuning sanghyang dumadi, kepulan dupa dan bunga mewangi... kubuka mataku dan aku melihat... Mata Pelangi itu seperti bilang, kau mampu memandang keindahan pelangi, namun tidak seorang pun mampu meraih pelangi di matamu. Hanya matamu yang memiliki....

gelora ombak gulung gemulung menghantam, mengempas, merayapi, membasahi karang-karang terjal, keras dan beku... sebeku tatap mataku yang memandang langit... di ujung cakrawala ada pelangi....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline