Lihat ke Halaman Asli

Pogba dan Posisi Bermainnya di Manchester United

Diperbarui: 15 September 2016   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: netralnews.com

Keriuhan akhir bursa transfer musim panas lalu tidak begitu terasa di MU, karena urusan transfer masuk mereka sudah selesai sejak kembali pulangnya Paul Pogba ke Old Trafford, praktis urusan transfer yang terjadi setelahnya adalah bagaimana caranya merampingkan skuad yang dirasa Mou cukup gemuk, dan juga memangkas anggaran gaji pemain (terbesar kedua di bawah Chelsea) mengingat United tidak akan mendapatkan pemasukan apa-apa dari bergulirnya LC (meski begitu United mampu mencatatkan rekor pemasukan klub dengan memperoleh 515,3 juta paun dan keuntungan bersih sebesar 68 juta paun).

Kedatangan Paul Pogba sendiri sebenarnya memicu munculnya banyak pertanyaan, seperti apa United akan bermain di bawah pelatih baru dan salah satu pemain tengah terbaik di dunia (setidaknya begitu jika kita melihat banderol harganya). Sejauh ini di 4 pertandingan awalnya, Mou selalu memainkan patron 4-2-3-1, namun pertanyaan yang muncul apakah Pogba nantinya akan bisa dimaksimalkan dengan formasi ini, mengingat di musim-musim terbaiknya bersama Juventus, dia biasa bermain dengan skema 3 gelandang tengah.

Sementara itu di 3 pertandingan terakhir semenjak kedatangannya, Pogba selalu berduet dengan Fellaini (yang menjadi pilihan utama dan bermain begitu baik sejauh ini) di lapangan tengah United. Fellaini sendiri bermain lebih defensifdan bertugas menjadi pelindung terakhir sebelum lawan memasuki area pertahanan United. Catatan rata-rata 3.5 tekel,2.8 cegatan, dan 4.5 kemenangan duel udara jelas menjadi hal yang positif mengingat selama 3 tahun terakhir ia lebih sering menjadi bahan lelucon pendukung tim lawan.

 Sementara untuk Pogba sendiri ia dibebaskan dalam system Mou, namun perlu diingat juga bahwa ia harus membantu Fellaini dalam melakukan pekerkaan defensive. Ini tidak jauh berbeda dengan skema Mou 2 tahun lalu ketika bersama Chelsea dengan menduetkan Matic dan Fabregas, yang ternyata berhasil membuat mereka juara EPL ketika itu.

Namun, kita tentu ingin investasi besar yang sudah dikeluarkan United akan terbayar lunas melalui permainan maksimal dari Pogba sendiri. Pogba sendiri pernah mengatakan bahwa formasi dan posisi bermain terbaiknya adalah 3 gelandang dan ia sendiri bermain di kiri maupun kanan, namun ia lebih nyaman di posisi gelandang kiri. Namun sejauh ini keinginan ini belum bisa dicapainya di United mengingat mereka lebih sering bermain dengan 2 gelandang tengah. Hal ini tentu sedikit mempengaruhi permainannya.

United sendiri memiliki stok gelandang yang melimpah. Terdapat nama Carrick, Schneiderlin, Fellaini, Pogba, Herrera, Fosu-Mensah, Schweinsteiger (meskipun menjadi pilihan terakhir Mou), Blind (lebih sering bermain sebagai bek tengah di United), bahkan Rooney pun sering bermain di posisi ini beberapa tahun terakhir. Ketika kita menengok  daftar di atas maka terlihat bahwa United memilik stok gelandang tengah dengan banyak karakteristik, mulai dari kekuatan fisik yang dimiliki Schneiderlin, Fellaini, Fosu-Mensah, intelegensi Herrera, kemampuan membaca permainan yang baik dari Blind, ketenangan Carrick, mental juara Schweinsteiger, dan pemain tengah dengan atribut ofensif dan defensif terbaik saat ini dalam diri Pogba.

Mudah untuk mencari kombinasi yang pas dari listpemain di atas, dan rasanya bisa disesuaikan dengan lawan yang akan dihadapi United. Jika ingin bermain lebih bertahan maka kombinasi Pogba-Schneiderlin-Fellaini mungkin akan cocok mengingat atribut defensif ketiganya. Jika ingin lebih menyerang maka kombinasi Herrera-Schweini-Pogba jelas menjadi idaman. Dan jika dibutuhkan, Carrick bisa menjadi solusi untuk memecah pertahanan lawan dengan umpan-umpan langsung ke depannya (meski harus diingat bahwa Carrick yang sekarang jelas berbeda dengan Carrick 4 atau 5 tahun yang lalu).

Meski Pogba sejauh ini mampu menjalankan tugasnya dengan baik, mengingat ia memang memiliki atribut ofensif dan defensif yang sama baiknya, namun di pertandingan terakhir ketika melawan City ia terlihat begitu kesulitan mengangkat performa tim secara keseluruhan bahkan kesulitan untuk mengembangkan permainnya sendiri. Namun membaik setelah jeda babak pertama dengan masuknya Herrera dan Rashford yang mana mengubah skema permainan United menjadi 3 gelandang.

Tentunya kita berharap jika nantinya  United bermain dengan skema 2 atau 3 gelandang, Pogba tentu harus bisa menampilkan penampilan terbaiknya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pantaskah ia menjadi pemain termahal di dunia.

Bryan S. Adhiputra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline