Lihat ke Halaman Asli

Bryna atika griselda

Siswi SMK Kesehatan

Adzan Menjadi Politik Identitas?

Diperbarui: 10 September 2023   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mendekati masa pemilu banyak tindakan--tindakan calon presiden untuk mengambil hati masyarakat atau lebih sering di kenal sebagai kampanye. Banyaknya kampanye membuat masyarakat gusar akan prilaku capres capres di depan media ini asli atau sekedar politik identitas, yang di maksud politik identitas adalah suatu kegiatan dimana mengadakan kegiatan politik individu baik dari etnis, ras, atau suku hingga agama. Banyak yang masih tidak mempercayai dan ada pula yang mendukung tindakan tindakan dari capres kepercayaan masing-masing.

Aksi calon presiden yang berasal dari PDIP Ganjar pranowo membuat banyak pro kontra, lantaran aksi nya yang ikut serta tampil dalam tayangan adzan di tv dan di siarkan ke beberapa chanel tv besar seperti RCTI dan MNCTV. Dalam rekaman adzan maghrib tersebut ganjar pranowo seperti menjadi peran utama dalam pembuatan rekaman dari masuk masjid, mengambil air wudhu hingga sholat berjamaah higtlight dari tayangan adzan maghrib tersebut ialah calon presiden 2024 Ganjar pranowo.

Masyarakat merasa heran dan geram lantaran aksi Ganjar pranowo ini di nilai sama saja seperti kampanye, sedangkan yang seperti di ketahui komisi penyiaran indonesia (KPI) melarang dengan adanya hal hal yang berbau kampanye atau mendukung salah satu pihak dalam masa kampanye melalui siaran adzan maghrib. 5 hari berlalu semenjak tayangan adzan itu di siarkan tepatnya pada tanggal 6 september 2023 masih menjadi huru hara masyarakat indonesia.

Pendapat masyarakat terpecah belah menjadi dua kubu, ada yang mendukung aksi Ganjar pranowo dan ada juga yang sangat kecewa sekali dengan aksinya.

"Orang yang hanya menjalankan sholat kenapa bisa di sebut politik identitas? Tidak ada satupun kampanye atau unsur yang mengarah untuk membuat masyarakat memilih dia" Tanggapan dari seorang narasumber yang tidak setuju bila aksi Ganjar ini di bilang Politik identitas.

"Melakukan tindakan tanpa ada pikir panjangnya, menggunakan sarana masyarakat untuk mempromosikan golongannya sendiri agar meyakini masyarakat bahwa golongannya bisa di percaya." Tanggapan dari seorang narasumber yang tidak setuju dengan aksi yang Ganjar pranowo lakukan.

Adapun tanggapan dari petinggi indonesia yang membuka suara, Seperti wakil ketua umum MUI Anwar abas mengatakan "Hal yang dilakukan pak Ganjar menurut saya pribadi boleh boleh saja, apalagi bila di lihat dari dampak keagamaannya untuk masyarakat jadi bila ada calon presiden yang ingin ikut boleh boleh saja." Tanggapan yang di berikan Anwar abas dan sepertinya menjadi Klarifikasi MUI tentang hal yang sedang di perdebatkan ini.

Manurut saya pribadi hal yang di lakukan Ganjar pranowo ini boleh boleh saja di lakukan, mengingat tayangan pada adzan televisi hanya untuk pengingat waktu maghrib tidak untuk mempromosikan suatu hal atau apapun sejenisnya. Tetapi sangat di sayangkan Tindakan Ganjar pranowo ini mendekati pemilu 2024 yang dimana pada saat ini masih dalam masa kampanye, yang tentu saja dapat membuat masyarakat awam menyimpulkan bahwa aksinya muncul dalam tayangan adzan hanya politik identitas dan mencari muka saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline