Lihat ke Halaman Asli

Van Gaal Akan Menolak Tawaran Menjadi Pelatih Timnas U-19!

Diperbarui: 16 Juli 2016   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung Garuda (ngonoo.com)

Jumat, 15 Juli 2016, PSSI "baru" resmi mengumumkan arsitek baru tim nasional U-19 menggantikan pelatih sebelumnya Fachri Husaini. Pelatih "luar biasa" yang terpilih adalah seorang Eduard Tjong yang terakhir menukangi tim PS TNI untuk mengarungi perhelatan kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC 2016) dan meraih hasil yang kurang memuaskan. Keputusan ini merupakan keputusan yang didapatkan dari hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) yang dilaksanakan PSSI. Eduard Tjong ditunjuk menjadi pelatih Timnas U-19 karena pelatih sebelumnya, Fachri Husaini memilih untuk menolak tawaran melatih Timnas U-19 untuk turnamen Piala AFF U-19 2016 karena beberapa alasan.

Terpilihnya Coach Eduard Tjong ini tidak terlepas dari menolaknya beberapa nama lainnya seperti Rahmad Darmawan yang masih terikat kontrak dengan tim nya di Malaysia serta Indra Sjafri walaupun dulu sempat membuat Timnas U-19 asuhannya menjadi "primadona" bagi pecinta sepakbola nasional. Bahkan jika Van Gaal yang sedang "nganggur" sekalipun ditawarkan untuk menjadi pelatih tim nasional U-19 sekalipun, pasti akan menolak. Apa yang membuat mereka semua menolak? Simak penuturan berikut ini.

Hari ini ketika saya menulis artikel ini merupakan satu hari setelah Coach Eduard Tjong ditunjuk menjadi pelatih resmi sehingga hari ini adalah tanggal 16 Juli 2016. Kompetisi AFF U-19 2016 akan digelar 11-24 September 2016 sehingga waktu menuju mulainya kompetisi tersebut adalah hanya kurang dari 2 bulan. Oke, ini poin pertama yang harus anda tahu. Dalam membangun sebuah tim baik itu timnas maupun klub yang kuat diperlukan 2 faktor kunci, yaitu kemampuan dan kerja sama antar pemain. Tanpa kedua faktor ini, hampir tidak mungkin sebuah tim kuat terbangun.

Oke kita bahas dari segi kemampuan pemain terlebih dahulu. Cara mencari pemain untuk tim nasional khususnya adalah melihat penampilan pemain dalam liga dalam negeri maupun mancanegara. Kita lihat poin ini, Coach Eduard mencari pemain U-19 dari liga ISC 2016? Sangat sulit dilakukan karena mayoritas pemain dalam liga tersebut sudah berusia diatas 19 tahun sebagai batas usia pemain dalam liga U-19. Biasanya pelatih tim nasional usia akan mencari pemain dari liga pelajar atau mahasiswa resmi dibawah PSSI. Namun, saat ini tidak ada liga tersebut karena pembekuan baru dicabut oleh PSSI. Langkah ini berarti juga tidak bisa digunakan. Dulu saat Indra Sjafri membawa timnas U-19 kita berprestasi karena dia punya banyak waktu untuk "blusukan", sedangkan sekarang tidak ada waktu bagi Coach Edu. Lalu lewat jalur mana ia akan mencari amunisi pemain untuk berlaga di ajang AFF U-19?

Kemungkinan terbesar bagi Coach Edu adalah menggunakan materi pemain U-19 lama asuhan Fachri Husaini ditambahkan materi pemain hasil seleksi singkat yang mungkin dapat dilakukan oleh Coach Edu. Kenapa harus seleksi singkat? Kan masih ada waktu 2 bulan? Buat anda yang belum tahu, untuk membangun sebuah tim nasional kelompok usia seperti U-19, waktu yang ideal untuk membangun tim seperti ini adalah 4-5 bulan agar kekompakan mereka sudah terbangun satu sama lain. Karena selain faktor kemampuan, ada juga faktor kedua yang tidak kalah penting yaitu kerja sama.

Kalau untuk yang ini sulit untuk diakali karena kerja sama dapat terbangun berkat waktu berkumpul yang cukup lama. Lalu yang bisa dilakukan untuk mengakali ini adalah dengan memilih pemain yang sudah sering bermain bersama. Solusi terbaik adalah menggunakan pemain era Coach Fachri yang lalu sehingga tidak memerlukan waktu adaptasi yang terlalu lama dan sudah "klop" saat kompetisi dimulai.

Namun apapun kendala yang ada dalam persiapan ini, kita sebagai warga negara yang baik harus selalu mendukung dan berdoa agar tim nasional kita termasuk tim nasional U-19 yang akan berlaga di AFF U-19 2016 ini bisa sukses. Jangan membandingkan tim nasional U-19 asuhan Coach Edu ini dengan tim nasional U-19 asuhan Coach Indra Sjafri dulu karena secara persiapan juga sangat jauh berbeda. Terakhir, semoga Coach Eduard Tjong mengambil tugas ini bukan hanya karena beliau sedang mengganggur tetapi semoga beliau bisa memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi tim nasional U-19. Bravo Indonesia, Garuda di Dadaku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline