Lihat ke Halaman Asli

Bryan RizkyBudianto

MAHASISWA , UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA BARAT

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

Diperbarui: 4 April 2023   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto | URL : https://en.wikipedia.org/wiki/Charles_Sanders_Peirce

Apakah kalian tahu apa itu  semiotika ? ,berikut ulasanya

Sejarah semiotika

Semiotika atau semiologi adalah istilah yang mengacu pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih umum digunakan di Eropa, sedangkan semiotika umum digunakan oleh para sarjana Amerika. Semiotika berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion, yang berarti "tanda", atau dalam bahasa Inggris sign, yang berarti "sinyal". Semiotika dikenal sebagai ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti bahasa, kode, sinyal, dan bahasa manusia. Semiotika juga mencakup konsep ilmu yang berkaitan dengan produksi tanda dan simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Semiotika meliputi tanda-tanda visual dan verbal yang dapat diinterpretasikan, setiap tanda atau isyarat yang dapat dipahami dengan menggunakan seluruh panca indra kita sebagai pembicara dan lawan bicara.

Dalam konteks semiotika, semua komunikasi dipandang sebagai pesan yang dikirim dan diterima melalui beberapa tanda yang berbeda. Aturan kompleks untuk menggabungkan pesan-pesan ini ditentukan oleh kode sosial yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, semua bentuk ekspresi seperti musik, film, fashion, makanan dan sastra dapat dianalisis sebagai sistem tanda. Tahapan perkembangan semiotika dari masa ke masa

Perkembangan semiotika dimulai pada zaman kuno, Abad Pertengahan, Renaisans, dan zaman modern. Penulis memaparkan perkembangan semiotika sebagai berikut:

 

a) Jaman dahulu

Ahli semiotik kuno adalah Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 SM), Stoa (300-200 SM) dan Epicurean (300 SM - abad ke-1 SM).

.

1) Plato (427-347 SM)

Menurut Plato, semiotika adalah tanda-tanda verbal yang alami atau konvensional pada masyarakat tertentu, hanya berupa representasi ide yang tidak lengkap, kajian kata-kata tidak mengungkapkan sifat sebenarnya dari objek karena dunia ide tidak terkait erat dengannya. . . Representasi dalam bentuk kata, perkataan dan informasi yang disampaikan dengan tanda bersifat tidak langsung dan kualitasnya lebih rendah daripada informasi langsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline