Lihat ke Halaman Asli

Bryan Jati Pratama

Author of Rakunulis.com

Puisi | Cemburu Jingga pada Biru

Diperbarui: 21 Mei 2019   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hipwee.com

Tak ada nyanyian sore ini. Karena suara miliknya pagi.

Aku hadir saat pintu rumah ditutup dan jendela tak lagi dibuka. Saat piaraan kembali ke kandang dan lampu jalan mulai dinyalakan.

Aku menyelinap disela barisan gunung purba. Berbekal tajamnya sorot mata. Goresan kuning kemerahan. Memeluki dedaunan.

Akulah yang menenggelamkan matahari. Jauh ke ufuk tempatnya berdiri. Dan mengangkat rembulan. Untuk temani sepi sang malam.

Kenapa hanya senja saja aku bertahta. Senja bagai masa tua. Yang lemah serta rapuh. Tunggui maut duduk bersimpuh.

Inilah aku. Warna jingga yang cemburu pada biru. Biru yang lebih lama. Selimuti langit tempatku mencinta.

Jakarta, 12.29
21 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline