Lihat ke Halaman Asli

Bryan MatheusMarley

Mahasiswa Universitas Padjajaran

Dampak Corona terhadap Ekonomi yang Mengakibatkan Ketidakberfungsian Sosial

Diperbarui: 12 Mei 2020   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Dikarenakan berlakunya lockdown atau PSBB dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus corona banyak sekali sektor sektor informal maupun formal terdampak sehingga mereka tidak dapat mencari kebutuhan hidup seperti biasanya contoh: Pedagang pedagang kaki lima atau tukang jual asongan yang hanya mencari nafkah dari penjualan mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dikarenakan adanya kebijakan lockdown ini yang membuat semua orang menjaga jarak dan tidak keluar dari rumahnya dimana membuat para pedagang ini tidak mempunyai pelanggan

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa saat ini telah terjadi peningkatan jumlah pekerja yang dirumahkan dan kena PHK. Kini jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja yang dirumahkan dan kena PHK naik menjadi sekitar 1,7 juta orang.

Per 1 Mei 2020  total sudah mencapai 1.722.958 orang yang terdata (dirumahkan dan kena PHK)

Rinciannya, pekerja yang dirumahkan mencapai 1.347.793, sedangkan yang kena PHK mencapai 375.165 pekerja. Dari jumlah tersebut 1.032.160 pekerja di antaranya berasal dari sektor formal dan 314.833 pekerja lainnya berasal dari sektor informal.

Hal hal tersebut mengakibatkan menambah jumlah pengangguran dan membuat mereka kehilangan kesejahteraan sosial yaitu kondisi dimana seseorang hidup dengan tentram dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan adanya pembatasan sosial ini sehingga menimbulkan hal haln lain membuat banyak orang kehilangan kesejahteraannya yang dapat membuat ketidakberfungsian sosial, yaitu ketidakmampuan seseorang dalam melaksanakan fungsi sosialnya atau kapasitas seseorang dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya sesuai dengan status sosialnya.

Sebagai contoh seorang lelaki yang di PHK oleh suatu perusahaan dikarenakan pandemi corona ini yang membuat ia tidak dapat menghasilkan pendapatan disini secara tidak langsung mengalami ketidakberfungsian sosial dimana sebagai kepala keluarga ia harus menafkahi keluarganya untuk kebutuhan sehari hari

Banyak orang merasa menjadi tidak berfungsi secara sosial menimbulkan masalah baru seperti kasus kasus kepala keluarga bunuh diri atau melakukan kejahatan dengan cara mencuri dan lain sebagainya.Sesuai dengan rumus ekonomi c= A + BY c itu untuk konsumsi dan y pendapatan jika besaran y itu kosong atau nol membuat tersisa A yang dimana walaupun kita tidak mempunyai pendapatan tetapi A membuat  kita harus tetap mengkonsumsi oleh karena itulah banyak muncul muncul kejahatan kejahatan dikarenakan pandemi ini karena walaupun kita tidak punya penghasilan atau pendapatan kita tetap harus melakukan konsumsi yang sesuai dengan A pada rumus sebelumnnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline