Lihat ke Halaman Asli

Peran Analis Bisnis terhadap Kesuksesan Perusahaan Start-Up

Diperbarui: 20 Oktober 2022   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Robot dan teknologi perlahan lahan akan menguasai kehidupan di bumi dan akan berefek banyak kepada kehidupan sehari hari kita seperti bekerja. Hal ini tentunya seharusnya diadaptasi oleh semua perusahaan yang membutuhkan jangka panjang. Tentunya harus dilakukan oleh perusahaan startup dengan proses adaptasi mereka yang efektif yang dimana dimulai dari aktivitas WFH yang tetap mampu maksimal, rekrutan perusahaan startup yang memiliki prospek jangka panjang dengan merekrut orang orang yang fasih dalam teknologi, dan masih banyak lagi yang menyebabkan startup sendiri memiliki prospek jangka panjang yang terjamin. Hal ini sudah mulai dilakukan oleh perusahaan startup itu sendiri di Indonesia.

Start-up sendiri mampu beradaptasi dengan keadaan dan situasi. Contohnya saja bagaimana di dalam pandemi Covid 19 yang mengharuskan para pegawai bekerja di rumah, para pegawai didukung dengan peralatan bekerja yang dapat mendukung produktivitas mereka, seperti laptop dan supporting tools lainnya sebagai fasilitas penunjang dari startup sendiri seperti yang sudah dilakukan oleh startup ecommerce blibli, zenius, stockbit, bibit, dan masih banyak lagi. Menurut Executive Vice President of People Operations and General Services Blibli, para pegawai bisa bekerja dari mana saja, pegawai mereka diamati bisa merasakan perubahan besar yang positif dalam meningkatkan produktivitasnya. Perusahaan Startup di masa pandemi membantu para pegawai startup untuk dapat bekerja di mana saja dalam situasi tidak bisa pergi ke kantor karena pandemi yang sedang mengganas, sekaligus bertujuan untuk perusahaan agar tetap produktif. 20 tahun kedepan efek dari startup akan muncul secara melejit dan mungkin akan mengubah mindset pekerjaan di seluruh Indonesia. Bekerja di Startup sangat efektif dan membuat seluruh pihak merasa nyaman dan tidak lepas dari produktivitas para pekerja. Bekerja di Startup mengedepankan inovasi dan kreativitas dari para pekerja sehingga mampu membuat inovasi yang mampu mengubah situasi di sekitarnya. Contohnya saja bagaimana ditunjukkan bahwa diantara perkantoran lain, perusahaan startup merupakan perusahaan yang paling efektif untuk melakukan pekerjaan full dirumah dan mampu seproduktif bekerja di kantor. Hal ini membuat 20 tahun kedepan, Indonesia akan mampu berkembang dengan bermunculan perusahaan startup yang kreatif dan mampu mengembangkan perekonomian Indonesia secara melejit.

Suatu perkembangan yang sangat fantastis ini mampu mengubah system kehidupan manusia dan tentunya tidak akan berhasil dan tepat sasaran jika tidak adanya seorang analis bisnis yang terbuka dan memiliki pengamatan yang teliti. Hal ini akan berguna untuk informasi suatu perusahaan yang akan mengikuti keinginan manusia dan membuat suatu produk yang strategis kepada konsumen agar keseimbangan di dalam kehidupan sehari hari mampu terjaga selalu.

Analis bisnis merupakan sebuah pekerjaan untuk analisisis perusahaan yang lebih mendalam tentang kegiatan bisnis untuk memenuhi target mereka. Tugas dari business analyst adalah menjembatani kesenjangan antara teknologi informasi (TI) dan bisnis dengan menilai proses, menentukan persyaratan, dan memberikan rekomendasi dan laporan berbasis data kepada eksekutif dan pemangku kepentingan. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa dibutuhkan seorang analis bisnis yang kompeten dan teliti jika ingin menjelajahi dunia startup.

Analis bisnis dianalogikan sebagai tiang pondasi pada gedung. Seorang analis bisnis mempunyai peran yang kuat dan menopang suatu perusahaan. Jika seorang analis bisnis yang menganalisis kekurangan suatu bisnis perusahaan dan memberikan prospek bisnis kedepan bekerja dengan buruk dan salah terhadap analisis dan solusinya, maka efeknya akan menjalar langsung ke semua bagian dalam suatu perusahaan. Hal ini tentunya selaras dengan analogi tiang pondasi pada gedung yang bagaimana jika tiang pondasi tersebut tidak kuat, maka gedung tersebut akan goyah.

Tetapi bekerja di Start-Up memiliki jalan yang tidak selalu berjalan mulus, misalnya serignya regulasi perusahaan yang berganti, terjadinya restrukturisasi dalam manajemen, atau bahkan job description yang mendadak mengalami perubahan. Menurut pegawai startup yang bekerja, mereka berpendapat bahwa perubahan - perubahan sangat mungkin terjadi setiap saat karena daya saing yang tinggi dan pegawai disana harus segera cepat beradaptasi. Hal ini tentunya menambah tantangan menjadi seorang analis bisnis di perusahaan Start-up ini.

Tetapi seluruh tantangan tersebut mampu diatasi dengan cara:
1. Melatih Kecerdasan Emosional
Permasalahan diatas telah menyimpulkan bahwa seringkali kecerdasan emosional atau kemampuan dalam mengatasi emosi sangat dipermasalahkan dan menjadi faktor penghambat dalam bekerja di startup. Maka dari itu agar mampu beradaptasi dalam bekerja pada startup harus belajar untuk mengendalikan emosi dalam menghadapi situasi tertentu

2. Keluar dari Zona Nyaman
Seorang analis bisnis harus mempunyai kehidupan yang tidak tertutup pada zona itu saja atau harus keluar dari zona nyaman. Hal ini tentunya akan juga berpengaruh pada pemikiran seorang analis bisnis yang telah beradaptasi dengan pikiran out of the box sehingga mampu menganalisis suatu bisnis perusahaan secara meluas dan maksimal.

3. Tekun
Seorang pekerja tentunya harus tekun dalam setiap pekerjaan yang ditugaskan. Hal ini tentunya akan membuat pekerja mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu menyelesaikan pekerjaan secara maksimal. Ketekunan ini akan sangat berguna bagi seorang analis bisnis didalam perusahaan startup dikarenakan banyak sekali hal yang harus diamati dan ketekunan tersebut dibutuhkan untuk kemaksimalan pekerjaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline