Lihat ke Halaman Asli

Budaya halal bi halal

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ketika bulan syawal tiba , kita pasti akan berkunjung ketempat saudara ataupun tetangga untuk bersilaturahmi sambil mencicipi kue lebaran menanyakan kabar masing masing bercerita ngalor ngidul dan ketika akan pulang kitapun berjabat tangan sambil bermaaf maafan , semakin banyak dan sering kita mengulurkan tangan dan melapangkan dada maka semakin banyak luka hati yang terobati. Kegiatan ini dulu selalu kita lakukan bersama keluarga sehingga keakrapan benar benar dapat dirasakan. Sekarang disaat teknologi sudah semakin maju dan biaya komunikasi semakin murah mungkin juga karena kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan demi memenuhi kebutuhan materi maka maaf memaaf yang dilakukan sambil berkunjung dari rumah kerumahpun semakin langka. Bermaaf mafan hanya dilakukan melalui sms ( bila memory hp penuh kitapun menghapusnya ) dan pada saat acara halal bi halal saja .Kegiatan halal bi halal ini pun diisi dengan kegiatan semi formal , pidato pidato , makan dan ada juga yang membuat tausyiah . Kalaupun ada interaksi biasanya sangat terbatas sehabis acara kitapun lupa tanpa ada membekas dihati padahal halal bi halal merupakan suatu bentuk aktifitas yang mengantarkan para  pelakunya untuk bisa meluruskan benang yang kusut , menghangatkan hubungan yang tadinya membeku sehingga mencair kembali melepaskan ikatan yang membelengu menyelesaikan kesulitan dan problem yang dialami . Penyebab ketidak harmonisan ini mungkin ditimbulkan karena kita sudah lama tidak berkunjung kepada seseorang atau ada ucapan , lirikan yang tanpa kita sadari menyakitkan bagi orang lain . Kesemuaya itu perlu diselesaikan secara baik . inilah subtansi halal bi halal. Apakah semua ini bisa dilakukan pada saat kita melakukan acara halal bi halal ?. Kunjungan dari rumah kerumah perlu digalakkan kembali walaupun menyita banyak waktu mungkin dengan penjadwalan dan bukan pada saat syawal saja melainkan setiap ada kesempatan karena setiap saat kita bisa salah dan setiap waktu juga kita bisa meminta maaf . Orang bijak bilang bila rumah yang sering didatangi tamu maka keberkahan akan datang kerumah tersebut karena banyak hikmah yang didapat dari budaya kunjungan ini tanpa kita sadari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline