Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Harus Prabowo Vs Jokowi?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karena sudah dideklarasikan calon Presiden untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan. Jadi semuanya sudah pada tahu bahwa, calon presiden kali ini Cuma dua pasang. Ada plus-minusnya dengan “dua pasang calon”. Salah satunya sudah barang tentu ada ‘perkelahian’ diantara keduanya. Terutama dalam berkampanye, TimSes A mengagungkan si A dan menjeleknya si B, juga sebalikannya. Sportifitas dalam berkampanye mencapai angka ‘nol besar’. Positifnya apa? Salah satunya, menutup kemungkinan terjadinya ‘putaran kedua’, setidaknya menghemat biaya bagi Indonesia yang memiliki banyak utang ini. Ini hanya salah satu.

Lalu, masih timbul pertanyaan lagi. A : Kenapa harus Probowo vs Jokowi? B : Memangnya kenapa dengan mereka berdua? Oke, melihat fenomena alam beberapa bulan terakhir ini. Banyak  sekali orang berkicau di media sosial. Dalam kicauan-kicauan tersebut, banyak hal yang menambah ilmu pengetahuan bagi orang awam seperti saya contohnya. Dan orang awam itu menyimpulkan, kenapa calon presiden kita kedua-duanya memiliki kontroversi?

Dimulai dari Prabowo, mereka (para aktivis media sosial) mengatakan “seorang yang dipecat dari TNI karena kasus penculikan kok jadi pemimpin negara”. “mengurus keluarga saja tidak becus, bagaimana kalau mengurus negara”. “Wong, siapa yang jadi ibu negara ini, presiden kok tidak punya istri”.

Kalau Jokowi, mereka mengatakan “Jokowi berkhianat atas janjinya akan memimpin Jakarta selama 5 tahun”. “memimpin Jakarta aja belum sepenuhnya becus mau mengurus Indonesia”. “boneka kok jadi pemimpin”. “ibukota negara terbanyak muslim di dunia kok dipimpin oleh orang yang beragama Kristen (red: Ahok)”.

Fenomena ini semakin menjadi-jadi. Ini sangat jauh berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya. Sebut saja 5 tahun yang lalu, yang ketika itu calon presidenya SBY, JK, Megawati, dll. Saya katakan ketika itu jauh dan sangat jauh sekali kontroversi seperti ini. Saya sempat membaca komentar seseorang “wah, saya tidak mau mendukung Prabowo karena ternyata ia penculik”. “wah Jokowi, penuhi dulu janjimu, 5 tahun lagi baru calonin presiden”. Beberapa orang juga masih banyak yang galau, membaca berita begini, dia berpaling dari A ke B. membaca berita begitu, dia kembali berpaling. Intinya masih banyak yang bertanya seperti yang saya tanyakan. Kenapa Prabowo vs Jokowi. Sama-sama orang yang memiliki ‘kontroversi’?

Dengan kondisi yang seperti ini, saya yakin akan banyak orang yang golput. Coba saya lihat hasil Pemilu kemarin, berapa persen yang golput?

Saya bukannya mau mengajakan teman-teman untuk golput. Saya akan berusaha untuk menjadi seorang pemilih. Hanya saja sangat disayangkan kondisi Indonesia yang seperti ini. Oleh karena itu saya mengajak teman-teman berpikir. Siapakah yang pantas memimpin, Penculik atau Boneka? Wah, pertanyaannya masih sulit untuk dijawab.

Saya ganti pertanyaannya. Menurut anda apakah Indonesia ini akan sejahtera jika dipimpin Presiden yang cenderung memilikiprinsip dan visi kedaulatan yang tinggi?Menurut anda apakah Indonesia ini akan sejahtera jika dipimpin presiden yang cenderung memilikihobby blusukan dan wara-wiri di banyak media?

Jawablah dengan hati nurani. Hilangkan segala dendam, dan penyait hati yang lain. Sosok pemimpin bagaimana yang sekarang, dan kedepannya dibutuhkan oleh Indonesia yang sedang ‘sekarat’ ini.

Dengan penuh rasa hormat, saya meminta kepada teman-teman semua mengkaji ini http://bit.ly/1lIdpod.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline