Cerita ini berawal dari kabar yang diterima dari salah satu teman kantor yang menginformasikan bahwa ibunya meninggal dunia, dan rencananya jenazah akan dimakamkan di Solo. Karena bekerja di anak perusahaan sebuah Airline company, teman tersebut berencana untuk membawa jenazah ibunya ke Solo dengan pesawat terbang.
Kabar itu sampai di kantor sekitar jam 07:30 pagi, dan flight terakhir ke Solo adalah jam 16:25. Yup, kami pun segera berbagi tugas untuk membantu teman tersebut. Untunglah pihak HRD sudah ditelpon sebelumnya untuk pembuatan concession form (cf) nya. Oh ya, cf nya ada dua lho, yang satu unutk keluarga -yang terdiri dari 4 orang-, serta yang satunya cf untuk jenazah atau biasa disebut dengan human remain. Beres satu tugas. Tugas selanjutnya adalah membawa cf tersebut ke kantor konsesi pegawai untuk dibuatkan tiketnya. Problem pertama yang muncul adalah jarak antara kantor kami dengan kantor konsesi cukup jauh, apalagi melewati daerah macet. Puhhh..Problem kedua, ternyata teman saya tersebut tidak mengambil tiket konsesi dengan type Free I alias yang gratis tis.., tapi mengambil yang Free II alias yang berdiskon 90%. Lha khan muncul biaya, padahal waktu itu kami semua pada gak bawa uang. Tapi untunglah ada teman yang berbaik hati meminjamkan uangnya - satu juta rupiah - untuk menalangi biaya-biaya yang muncul. Problem solve...Dengan uang di tangan, bersiaplah kami berangkat dengan optimis ke kantor konsesi. Problem lain muncul, ternyata mobil kantor tidak ada yang standby, sehingga kami harus menunggu mobil yang saat itu sedang dipakai teman kantor yang lain. Puhh..tapi untunglah, berkat lobi dari teman-teman, perusahaan akhirnya merelakan satu mobil yang rencananya akan dipakai ke Airport untuk kita gunakan mengurus konsesi. Yupp...berangkatlah kami berenam menuju kantor konsesi di kawasan Patung Pak Tani.
Dalam perjalanan ke kantor konsesi itulah, kehebohan muncul. Iseng-iseng aku baca cf yang dibuat HRD. Hladalah...cf untuk jenazah atau human remain koq ditulis untuk penerbangan return atau pulang pergi. Hahahaha.... Bagaimana bisa........
Note :
Setelah dikonfirmasikan ke HRD, ternyata memang ada kesalahan penulisan, alasannya sih karena dibuat tergesa-gesa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H