Lihat ke Halaman Asli

Doa Terahir Romadhan

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Romadhan , kau telah mampu hadirkan wajahnya temaram

Berlapi-lapis rona merah mengitari lekukan wajahnya

Purnama senyumnya menghias indah kian merona

Nurani tenang, terbasuh seketika kecamuk malam dengan bening embunmu.

Romadhan, kembali kau ingatkan aku pada pertemuan pertama

Saat bersama nikmati menahan lapar dan dahaga

Serta menghalau semua kuatnya nafsu jiwa.

Tak terasa semua seperti mimpi yang mengajak bernostalgia

Saat semua harus berganti dan pergi.

Bening embun jadi derasnya air mata.

Hanya kata, Minal aidhin walfaizhin

Mendekap semua kebersamaan

Menjemput masa yang lain yang tak seindah bersamamu.

Selamat jalan puasaku.

Ku akan menunggumu meski seratus taun lagi.

Taqobalallahu minna wamingkum taqobball ya karim.

Mohon maaf lahir dan bathin, selalu untuk semuanya.

Kutunggu di perbatasan doa-doaku yang mulai senja

Semoga bertemu kembali, dengan hati, amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline