Aku masih disini bersama lembar kenangan yang selalu kubuka di setiap harinya. Berita apapun mengenai kegiatan yang akan kau lalui disana. Hanya sekedar berita tanpa bisa membersamaimu disana.
Aku ingin ada aku di dalam semestamu. Berdiskusi tentang kegiatan yang akan kita lalui sesuai dengan programnya. Aku ingin kita. Bukan kamu dan dia.
Mungkin kamu bosan membacanya. Atau bahkan muak. Tapi aku senang menuliskan kisahnya. Sesenang saat aku bisa berjumpa dan bersua denganmu dalam satu kesempatan.
Tuan, adakah kamu mengerti bahwa aku disini sedang sangat merindukanmu. Ada sedih yang tak bisa kujelaskan. Sedih saat aku harus melihatmu dengan orang lain. Kamu yang tanpa kabar sampai detik ini.
Tuan, adakah kamu mengerti bahwa aku ingin sekali bertemu denganmu. Membicarakan segala hal yang kulalui. Banyaknya orang yang menanyakanmu. Banyaknya orang yang penasaran tentangmu.
Tuan, di tempat yang akan menjadi pusat kegiatanmu suatu hari nanti. Semoga kamu mengingat bahwa aku pernah bersamamu kala itu.
Senin mendung di balik tirai jendela kamarku. Selamat siang.
Sumedang, 17 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H