Lihat ke Halaman Asli

Brilly Elfayuga

Enjoy and coloring your day

Warga Rogowangsan Pati Serempak Lakukan Penyemprotan Desinfektan di Tengah Era New Normal, Apa Ya Penyebabnya?

Diperbarui: 8 Agustus 2020   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyemprotan desinfektan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi KKN Undip 2020, Brilly Elfayuga Rhesanda dengan pemuda Rogowangsan Pati. (19/7/20). (dokpri)

Kampung Rogowangsan (19/7), pandemi Covid-19 memang masih ada dan belum berakhir. Namun, pemerintah sudah membuka era New Normal. Arti dari New Normal sendiri bukan berarti pandemi ini sudah hilang 100%, akan tetapi pandemi ini masih ada, pemerintah meminta kita untuk tetap bisa survive di tengah pandemi.

Lantas apakah New Normal ini membuat korban positif dari Covid-19 ini menurun? Tentu jawabannya tidak, korban positif Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari, bahkan semakin meningkat jumlahnya dari diberlakukan PSBB yang telah lalu.

Hal tersebut pula dirasakan oleh warga Rogowangsan, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Pati. Semenjak ada salah satu warganya yang positif terinfeksi Covid-19, seluruh warga dan pemuda GEMPUR (Gerakan Pemuda Rogowangsan) mulai mengambil tindakan untuk melakukan penyemprotan desinfektan berkala.

Tentunya tindakan ini atas izin bapak Lurah setempat selaku pemimpin dari Kelurahan Pati Kidul. Dari pihak Kelurahan, Babinsa setempat, ketua RT, ketua RW, dan masyarakat lain dengan sigap bekerja sama untuk melakukan penyemprotan desinfektan.

Dengan peralatan yang lengkap serta alat perlindungan diri berupa masker dan sarung tangan, mereka mempersiapkan larutan desinfektan. Semuanya bekerja sama dengan cara membagi per wilayah untuk petugas yang melakukan penyemprotan, sehingga semuanya bisa selesai tepat waktu dan menyeluruh dan tidak ada yang tertinggal satu pun.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terhadap situasi di Kp. Rogowangsan, Mahasiswi KKN Tim II per 2020 Universitas Diponegoro , Brilly Elfayuga Rhesanda sedikit berbincang dengan ketua RW setempat setelah melakukan penyemprotan, beliau mengatakan "Kegiatan penyemprotan ulang desifektan ini bersifat di luar rencana, alias dadakan.

Setelah diketahui ada salah satu warga yang terinfeksi Covid-19, seluruh anggota keluarga maupun warga yang pernah melakukan kontak dengan pasien, segera dilakukan test dan tracing. Kemudian untuk musholla kampung sementara ditutup selama 7 hari, anak-anak tidak diperboleh bermain di luar rumah untuk sementara waktu, dan apabila keluar semua diwajibkan untuk mengenakan masker.". 

Seluruh kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi jumlah peningkatan angka positif Covid-19, tentunya harus juga ditunjang oleh masyarakat mampu dan mau diajak bekerja sama dalam mengurangi angka peningkatan tersebut. Edukasi dan sosialisasi dari pihak pemerintah terus dijalankan untuk terus memberi peringatan kepada masyarakat.

Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada tahun ini jelas saja ada perubahan dari KKN di tahun sebelum-sebelumnya, yang biasanya dilakukan secara berkelompok (tim) maka pada KKN periode ini dilakukan dengan secara mandiri (individu) atau KKN Pulang Kampung.

Mengapa disebut KKN Pulang Kampung, karena KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM Undio, maka saat ini ditentukan berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman) dari mahasiswa tersebut. Hal ini akan mengurangi resiko penyebaran Covid-19, tentu saja segala kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline