Lihat ke Halaman Asli

Menelusuri Jejak G-30S-PKI: Antara Narasi, Komunikasi, dan Makna dalam Perspektif Sosiologi dan Fenomenologi

Diperbarui: 8 Juli 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Brilliant Naufal Muhammad
Npm : 22010400106
Mata Kuliah : Sosiologi Komunikasi (k)
Dosen pengampu : Drs. Donny Kurniawan, M.I.Kom
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester

Menelusuri Jejak G-30S-PKI: Antara Narasi, Komunikasi, dan Makna dalam Perspektif Sosiologi dan Fenomenologi

Peristiwa Gerakan 30 September (G-30S) PKI tahun 1965 menjadi salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia. Lebih dari lima dekade telah berlalu, namun peristiwa ini masih menyisakan luka dan perdebatan. Dalam upaya memahami kompleksitas peristiwa ini, sosiologi komunikasi dan teori fenomenologi menawarkan perspektif yang menarik untuk menelusuri jejak narasi, komunikasi, dan makna yang terbungkus di baliknya.

Sosiologi Komunikasi: Membongkar Jalinan Kekuatan dan Narasi

Sosiologi komunikasi mengkaji bagaimana komunikasi terjalin dalam konteks sosial, termasuk dalam peristiwa G-30S-PKI. Berbagai aktor, seperti PKI, militer, dan kelompok masyarakat sipil, terlibat dalam komunikasi yang kompleks, penuh dengan perebutan makna dan pengaruh.

Narasi yang berkembang terkait G-30S-PKI sarat dengan muatan ideologis dan politik. PKI dituduh sebagai dalang kudeta berdarah, sedangkan Orde Baru memanfaatkan narasi ini untuk melegitimasi kekuasaannya. Media massa pun turut memainkan peran dalam menyebarkan informasi dan membentuk opini publik.

Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana narasi-narasi ini dikonstruksi dan disebarluaskan, serta bagaimana narasi tersebut memengaruhi pemahaman masyarakat tentang peristiwa G-30S-PKI. Analisis ini membuka ruang untuk membongkar jalinan kekuatan dan kepentingan yang melatari narasi-narasi tersebut.

Fenomenologi: Mengungkap Makna dan Pengalaman Pribadi

Teori fenomenologi, di sisi lain, menawarkan pendekatan yang berfokus pada pengalaman dan makna individu terkait peristiwa G-30S-PKI. Fenomenologi mengajak kita untuk memahami bagaimana para saksi mata, korban, dan pelaku memaknai peristiwa tersebut berdasarkan pengalaman dan konteks sosial mereka.
Melalui fenomenologi, kita dapat menggali berbagai perspektif dan cerita yang selama ini terpinggirkan dalam narasi mainstream G-30S-PKI. Pengalaman traumatis, kehilangan, dan pergolakan batin para individu menjadi fokus utama, membuka ruang bagi empati dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas peristiwa ini.

Memadukan Sosiologi dan Fenomenologi: Menuju Pemahaman yang Lebih Utuh

Dengan memadukan sosiologi komunikasi dan fenomenologi, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang G-30S-PKI. Sosiologi membantu kita memahami konteks sosial dan kekuatan-kekuatan yang melatari peristiwa, sedangkan fenomenologi membuka ruang bagi suara-suara individu dan makna yang mereka rasakan. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline