Mahasiswa-mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur yang tergabung dalam kelompok KKN 78 akan melaksanakan program KKN Tematik Merdeka Belajar selama 6 bulan lewat skema “Desa Wisata” di Kelurahan Peneleh, Surabaya yang bertujuan menggali serta mengembangkan potensi wisata yang ada di sana.
Kelurahan Peneleh sendiri memiliki banyak objek wisata sejarah yang menarik dan berpotensi menjadi tujuan wisatawan yang berkunjung ke Surabaya atau masyarakat Surabaya yang ingin melihat bangunan-bangunan dan tempat bersejarah seperti Museum Hos Tjokroaminoto, Masjid Jami’ Peneleh peninggalan Sunan Ampel, Sumur Jobong peninggalan majapahit, Langgar Dukur Kayu, Rumah Kelahiran Ir Soekarno, dan kawasan Makam Peneleh yang merupakan salah satu kawasan makam tertua di Jawa Timur.
Heidy Arviani, S.Sos., M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok KKN 78 berpendapat, “Desa Peneleh merupakan desa wisata yang sangat potensial, mempunyai banyak objek wisata sejarah, tempat-tempat itu adalah saksi sejarah dan tempat edukasi bagi generasi muda.” Selasa (08/03/2022).
Lebih lanjut Heidy juga menambahkan bahwa kawasan wisata Peneleh sudah cukup terkenal tetapi masih bisa lebih dimaksimalkan dengan adanya KKN Tematik ini. Mahasiswa dapat membuat konsep branding pariwisata yang baik, memetakan wisata yang ada, dan mempromosikan ke wisatawan dengan dukungan masyarakat setempat. Heidy berharap mahasiswa bisa memberikan sumbangsih langsung kepada masyarakat dan memberdayakan potensi yang ada lewat KKN Tematik skema desa wisata.
Menurut Rini selaku Sekretaris Kelurahan Peneleh (07/03/2022), wisata yang ada di Peneleh belum semua terkelola dengan baik dan dikenal wisatawan seperti Sumur Jobong dan Langgar Dukur Kayu yang perlu pembenahan. Rini juga menegaskan bahwa program kerja KKN yang akan dijalankan harus terkoordinasi dan kerja sama baik antara semua pihak yang terlibat agar wisata Peneleh dapat lebih dikenal wisatawan.
Ketika ditemui perwakilan kelompok 78, Muhammad Aries Hilmi S.STP selaku Camat Genteng yang menaungi Kelurahan Peneleh berpesan, “Harapan saya nantinya KKN ini tidak sekedar program 6 bulan, kemudian (kalian) pergi tidak meninggalkan apapun untuk warga. Harapan saya nanti teman-teman ketika turun ke lapangan betul-betul memotret potensi yang ada kemudian bisa dikembangkan secara rasional dan bisa dieksekusi. Ketika teman-teman pergi dan program kerja nya ada yang belum tereksekusi itu bisa kami lanjutkan dengan sumber daya yang kami miliki.” Jum’at (25/02/2022).
Muhammad juga menuturkan juga bahwa ia berharap seiring berjalannya program-program kerja KKN di Kelurahan Peneleh dapat menghasilkan saran dan usulan bagi kecamatan dan kelurahan untuk terus melanjutkan pengembangan potensi wisata baik jangka menengah maupun jangka panjang yang ada di Kelurahan Peneleh.
Kelompok 78 sendiri telah menyusun berbagai program kerja yang sustainable, rasional, dan tentunya bertujuan memaksimalkan pengembangan potensi wisata yang ada di Kelurahan Peneleh. Program kerja yang disusun juga mengedepankan koordinasi dan kerja sama dengan Warga Peneleh sehingga ada dampak langsung yang bisa dirasakan masyarakat. Mengusung tema wisata sejarah kota tua, kelompok 78 siap mengimplementasikan rangkaian program kerja seperti sosialiasi dan edukasi mengenai pengembangan wisata, pembuatan berbagai konten promosi wisata, pembuatan teknologi tepat guna di objek wisata Peneleh, pembuatan sign system, dan masih banyak lagi program-program kerja lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H