Lihat ke Halaman Asli

Wajah Gelap Masa Laluku

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah setahun berlalu tapi perih itu masih melekat kuat dihatiku. Memang semua bukan salah orang yang kucintai melihat rasa yang sangat dalam itu sebelah mata. Tak ada yang tahu, seberapa dalam rasa itu. Memang aku ini manusia hina yang hanya punya cinta. Tak seperti yang kau inginkan. Rupawan! Bodohnya aku, sampai harus kukorbankan semua. Hanya demi hal yang tak pasti. Untungnya Tuhan masuh sayang pada umat-Nya. Bila aku pernah salah maka aku pernah belajar. Tak akan kuulangi hal yang sama untuk kedua kalinya. Mengorbankan hal yang lebih esensial dari hidupku hanya demi ilusi terbesar dunia ini. "CINTA"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline