Lihat ke Halaman Asli

Briliani Putri Pijar

Selamat Datang

Depresi dari Kacamata Ilmu Psikologi

Diperbarui: 1 April 2022   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Depresi seringkali dikaitkan atau diucapkan saat seseorang merasa stress, sedih, muram, cemas, dan merasa kacau atas suatu hal yang seharusnya tidak terjadi. Tapi, apakah yang selama ini kita anggap sebagai sebuah depresi, benar-benar sebuah depresi? Ataukah hanya sekedar rasa sedih belaka? Terkadang  rasa sedih atau berduka seringkali dikaitkan pada depresi. Padahal emosi sedih merupakan suatu emosi yang normal. 

Zaman dulu, depresi dianggap sebagai gangguan turunan. Dan disebut sebagai melancholia. Namun seiring berjalannya waktu, para ahli mulai menggabungkan Penyebab depresi adalah karena adanya ketidakseimbangan senyawa kimia otak seperti serotonin dan Dopamin yang menyebabkan seseorang bisa selalu murung dan merasa sendirian. Lantas, apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk seseorang di diagnosis menjadi seorang penyintas derpesi?

Menurut DSM V (Diagnostic Statistical Manusaly Five). Ada 9 gejala dari depresi yaitu:

1. Gangguan Tidur

2. Kehilangan minat

3. Cemas

4. Kehilangan energi

5. Penurun mood

6. Gangguan konsentrasi

7. Perubahan pola makan

8. Perubahan psikomotor

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline