Lihat ke Halaman Asli

Briliani Putri Pijar

Selamat Datang

Pernah Mengalami Eating Disorder? Apa Itu?

Diperbarui: 12 Maret 2022   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah kamu mendengar tentang eating disorder atau gangguan makan? Kira-kira apa saja yang menjadi faktor timbulnya gangguan ini?

Dilansir dari (American Psychological Association, 2005) gangguan makan adalah suatu perilaku tidak wajar terhadap makanan. Eating disorder, tidak selalu mengenai seseorang yang membatasi makan. Tetapi juga ada yang justru makan berlebih. Ada tiga macam gangguan makan yakni Anorexia Nervosa, Bulimia Nervosa, dan Binge Eating.

Penderita anoreksia cenderung menahan diri untuk tidak makan supaya mereka menjadi kurus atau mencapai target berat badan ideal mereka.

Untuk penderita bulimia, ia hamper sama seperti anoreksia, dia ingin memiliki tubuh yang kurus, namun di sisi lain juga memiliki keinginan untuk makan. Sehingga penderita biasanya memakan sesuatu, kemudian memuntahkannya kembali karea adanya rasa penyesalan. Mereka juga bisa olahraga ekstrem sebagai upaya penurunan berat badan.

Binge eating sendiri adalah kegiatan mengonsumsi makanan berlebih, tidak terkendali, porsi lebih banyak, atau kesusahan mengontrol porsi makan.

Jadi sebenarnya apa penyebab eating disorder?

Setiap manusia memiliki standar atau perfeksionaisme tersendiri. Saat seseorang memiliki obsesi berlebih terhadap tubuh ideal, ramping, atau kurus, maka ada kecenderungan untuk menjadi penderita anoreksia atau bulimia. Mereka akan merasa bahwa orang lain tidak akan menyukai/berteman dengan mereka jika mereka gemuk. Orang-orang dengan ke 3 disorder ini biasanya disertai oleh rasa depresi & stress.

Penanganan atau pengobatan yang biasanya dibutuhkan adalah seperti obat depresan yang tentunya diresepkan dengan sepengetahuan dokter. Pasien juga akan diarahkan untuk mengubah pola pikir atau perilaku bahwa makanan itu bukanlah suatu ancaman, dan menaikkan batas toleransi dia mengenai "badan ideal" itu seperti apa. Karena pada hakikatnya, tidak ada manusia yang benar-benar sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline