Lihat ke Halaman Asli

Briliani Putri Pijar

Selamat Datang

Gangguan Kontrol Impuls, Berbahayakah?

Diperbarui: 12 Maret 2022   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ada banyak sekali jenis gangguan psikologis. Yang biasa kita dengar adalah seperti skizofrenia, bipolar, anxiety disorder, dan lainnya. Tapi pernahkah kamu mendengar tentang gangguan kontrol impuls?

Gangguan kontrol impuls atau bahasa medisnya adalah ICD (Impulse Control Disorder) merupakan suatu sebutan ketika seorang individu tidak dapat menolak suatu dorongan untuk melakukan sesuatu agar mendapatkan suatu reward tertentu dan tidak dipikirkan secara matang-matang (tanpa pikir panjang). Adapun beberapa penyakit mental yang termasuk kedalam golongan ICD diantarannya ada :

  • Oppositional Defiant Disorder
  • Intermittent Explosive Disorder
  • Conduct Disorder
  • Pyromania
  • Kleptomania

Individu yang memiliki gangguan ini, tentunya menampakkan suatu gejala tertentu seperti tidak bisa menahan godaan untuk menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, Saat melakukan hal tersebut mereka merasa lega/senang, Dan setelah melakukan tindakan tersebut ia merasakan suatu penyesalan tersendiri.

  • Oppositional Defiant Disorder

Disini individu akan sering kehilangan kendali, Suka berdebat, Menentang perintah, Dan menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri.

  • Intermittent Explosive Disorder

Seseorang merasakan amarah yang tidak lekas terkendali, suka merusak barang, dan menyerang orang lain secara fisik.

  • Conduct Disorder

Beberapa ahli mengatakan bahwa gangguan ini dialami oleh anak-anak yang memiliki IQ dibawah 90 an. Mereka cenderung bersikap agresif, menarik diri, dan kekanak-kanakan.

  • Pyromania

Penderita kleptomania akan melakukan suatu tindakan "pemenuhan kepuasan diri" sebagai cara untuk memenuhi dorongan yang muncul ketika melihat suatu objek.

  • Kleptomania

Adalah suatu ide di dalam pemikiran yang menguasai keasadaran dan tidak dapat ditahan, meskipun sebenarnya tindakan yang diinginkan itu tidaklah perlu.

Penanganan yang biasanya diberikan oleh psikiater atau psikolog biasanya berupa kuratif yaitu menggunakan obat-obatan yang dapat meningkatkan fokus/konsentrasi. Adapula DBT (Dialectical Behavior Therapy) yang akan memperbaiki rangsangan kognitif guna meminimalisir perilaku impulsif.

Jadi sebenarnya gangguan mental apapun itu, Akan dapat tertangani dengan baik apabila pergi kepada ahli jiwa seperti psikolog dan psikiater. Biasanya dua profesi tersebut akan saling bekerjasama atau merujuk, jika diperlukan kolaborasi pengobatan dan terapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline