Lihat ke Halaman Asli

"Embung", Nafas Baru Pengendali Banjir Gedebage

Diperbarui: 1 Maret 2019   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokpri

Gedebage, salah satu wilayah langganan banjir di Kabupaten Bandung. Tak jarang jika setiap kali hujan, ruas jalan utama Gedebage terendam air hujan dengan ketinggian rata-rata semata kaki. Namun sering juga terjadi saat hujan lebat, ketinggian air bisa sampai merendam puluhan rumah. 

Dampak banjir ini tentunya meresahkan warga, tidak hanya kerugian harta benda, namun kesehatan masyarakat pun terancam. Penyakit bawaan air atau bisa disebut juga water borne disease, misalnya saja adalah penyakit kulit. 

Pemerintah bekerja sama dengan Kementrian PUPR menginisiasi untuk membangun infrastruktur yang diharapkan dapat digunakan untuk mengendalikan banjir di daerah Gedebage ini sehingga kejadian banjir parah dapat diminimalisir. 

Sebagai salah satu SUDS (Sustainable Urban Drainage System), Embung Gedebage diharapkan mampu digunakan sebagai tampungan air sementara di daerah Gedebage ini sebelum mengalir ke Sungai Citarum nantinya. 

Memang, secara geografis wilayah Gedebage ini terletak lebih rendah dari Kota Bandung, akibatnya pada musim hujan air dari atas akan mengalir dan mengumpul di Gedebage yang posisinya lebih rendah, sehingga keberadaan embung ini diperlukan sebagai tampungan sementara agar tidak terjadi banjir parah. Saat musim kemarau, embung ini juga dapat berfungsi sebagai irigasi untuk sawah di sekitarnya.

Embung ini memiliki luas sekitar 7,2 ha dengan kapasitas 470 meter kubik. Kedalaman dari dasar hingga puncak tanggul setinggi 3 meter. Embung ini direncanakan akan rampung pada tahun 2020 mendatang dengan kisaran dana yang dikucurkan sekitar 94 milyar. Kawasan ini berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata. Banyak warga yang datang ke sini untuk memancing atau hanya sekadar jalan-jalan dan bercengkrama bersama keluarga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline