Lihat ke Halaman Asli

Peran Komunitas dan Pemerintah dalam Pencegahan Penyakit Monkeypox

Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BRIGITTA KAESAREA PRASTIKA / 191241002 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA


Cacar monyet atau Penyakit Monkeypox menjadi perhatian global dalam beberapa waktu terakhir. Penyakit ini dapat menular antar manusia dan memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit Monkeypox atau M-pox, yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV), telah menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Dengan gejala yang mirip dengan cacar, penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dan memiliki potensi untuk menyebar dengan cepat dalam populasi. Oleh karena itu, upaya pencegahan yang komprehensif menjadi sangat penting. Di sinilah peran pemerintah dan komunitas menjadi sangat krusial.


Dalam konteks pencegahannya, baik komunitas maupun pemerintah memegang peranan penting. Kerja sama antara dua elemen ini menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari penularan penyakit. Pertama, peran pemerintah dalam pencegahan Monkeypox sangat krusial. Pemerintah bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan kesehatan, menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, dan mengedukasi masyarakat tentang penyakit ini. Melalui Kementerian Kesehatan, pemerintah dapat melakukan sosialisasi mengenai gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil. Informasi yang akurat dan tepat waktu sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, pemerintah juga berperan dalam pengawasan dan pengendalian penyebaran penyakit melalui pelacakan kontak dan penyediaan vaksinasi, jika diperlukan.


Di sisi lain, komunitas juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Komunitas adalah garda terdepan dalam mencegah penularan Monkeypox. Melalui pendidikan dan kesadaran bersama, anggota komunitas dapat saling mendukung dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan. Misalnya, komunitas dapat mengorganisir seminar, lokakarya, atau kegiatan penyuluhan tentang kesehatan.
Dengan melibatkan tokoh masyarakat, informasi mengenai Monkeypox dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat luas. Partisipasi aktif anggota komunitas dalam kegiatan ini juga dapat menciptakan rasa solidaritas yang kuat, sehingga, ketika anggota komunitas saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan dan melaporkan gejala yang mencurigakan, mereka berkontribusi pada upaya kolektif untuk mengurangi risiko penularan.


Kerja sama antara pemerintah dan komunitas sangat penting dalam memerangi Monkeypox. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan, sementara komunitas dapat memastikan bahwa informasi tersebut disebarluaskan dengan baik dan diterima oleh masyarakat. Dalam hal ini, komunikasi yang efektif antara kedua pihak menjadi sangat penting. Pemerintah harus mendengarkan kebutuhan dan masukan dari komunitas agar kebijakan yang diterapkan relevan dan dapat diterima dengan baik.
Sebagai contoh, dalam penanganan kasus Monkeypox, pemerintah dapat melakukan kampanye informasi dengan melibatkan komunitas. Misalnya, melalui penggunaan media sosial dan platform digital, pemerintah dapat menjangkau generasi muda yang lebih aktif di dunia maya. Sementara itu, komunitas lokal dapat menyebarluaskan informasi ini melalui jaringan mereka, seperti kelompok diskusi atau organisasi masyarakat. Dengan pendekatan ini, informasi tentang Monkeypox dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan.


Dalam kesimpulannya, pencegahan penyakit Monkeypox memerlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan komunitas. Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan informasi, kebijakan, dan sumber daya, sementara komunitas berperan dalam menerapkan dan menyebarkan informasi tersebut di tingkat lokal. Melalui kerja sama ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan waspada terhadap penyebaran Mpox, sehingga kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.


KATA KUNCI: Komunitas, Kesehatan, Mpox, Pemerintah, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Pencegahan Penyakit Monkeypox. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rahman, F. (2022). Social Media and Health Awareness. London : International Journal of Health Communication, 34(4), pp. 345-360.
Smith, J. (2021). Understanding Monkeypox : A Comprehensive Guide. New York: Health Press. 15(3), pp. 200-210.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline