Lihat ke Halaman Asli

Mari Saling Mengerti

Diperbarui: 1 Februari 2024   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu siang aku, Bela, Cici, Grace ditunjuk sebagai sie make up dan kostum acara lustrum dikelas 10C. Aku mengambil posisi membantu mengambil kostum dan teman ku 3 ini membantu untuk makeup dan mencari-cari informasi refrensi kostum, nah tibalah di suatu malem h-1 pentas kamu kebingungan mencari kostum untuk salah satu yang akan kami pentaskan kami pun bingung dan berakhir dengan perdebatan saya berfikir mengapa tidak dari tadi siang dibicarakan disaat ada waktu untuk mencari kostum nya, disaat saya mencoba mengutarakan pendapat saya teman saya Cinta mengutarakan bahwa dia memiliki pakaian adat yang dibutuhkan kami pun sebagian ada yang tidak langsung setuju untuk memakai pakaian adat tersebut akhir nya setelah perdebatan panjang kami pun deal untuk memakai kostum tersebut. 

Nah! acara pun tiba dimulai lah acara lustrum pagi-pagi cerah jam 6 pagi kami sie make up sudah tiba disekolah kebetulan tugas saya bertabrakan dengan jam tampil. Kami pun yang perempuan bagi tugas untuk make up yang tampil, saya dan Grace pun ke repotan karena harus membantu makeup teman yang lain dan harus make up diri sendiri kita kelas 10C menggunakan kelas 12 mipa 2 untuk persiapan pentas lustrum. 

Selesai pun persiapan kami semua dipanggil untuk menunggu dan mengikuti acara di Pendopo. 10C mendapat urutan ke 2 untuk tampil kami menampilkan drama pendek, fashion show, musik, serta nari adat Sulawesi. 

Untungnya waktu pun cukup buat make up cewek-cewek dikelas itu pun kami rela tidak mengikuti misa pagi hanya untuk siap-siap. Dan hari sebelumnya waktu gladi bersih aku, Grace, Cayla, Jeni foto-foto di kolam gua maria tetapi kami ditegur oleh Bu Vivi ia mengatakan "sini dulu nduk kumpul gladi bersih foto-fotone nanti", karena malu kami pun lalu bergegas untuk ikut kumpul di Pendopo mengikuti gladi bersih, kami mengikuti gladi bersih hingga pukul 16.00 dan setelah itulah aku mengambil kostum di Ngabean wetan daerah Ngaglik Sleman lalu tibalah disana aku ambil kostumnya dan aku kasih uangnya ke kakak peminjam, tempatnya kecil dan menurut aku itu bukan tempat penyewaan baju adat yang banyak gitu tetapi hanya baju adat Toraja saja dan itu pun hanya minim pakaiannya. Dan tibalah dirumah aku tata bajunya aku pasang kan dan aku simpan. 

Keesokan harinya aku dianter ke sekolah jam setengah 6 tapi menurut aku kepagian karena masih sepi juga jadi aku diturunkan ke rumah eyang di dekat sekolah tibalah aku dirumah eyang aku siap-siap dan saat siap-siap aku ditanyain sama bude ku "kok tumben kesini pagi banget dik" aku jawab "iya de soalnya nanti ada mau acara pagi disekolah" jawabnya "acara apa?" aku pun menjawab "acara lustrum de aku pentas makanya aku berangkat gasik" budeku bertanya "kamu pentas apa dik?" jawabku "pentas nari de" lalu ia pun menjawab "woalah" sembari beberes rumah dan aku pun melanjutkan siap-siap lalu tibalah pukul 6 pagi aku dikabarin Grace bahwa dia sudah sampai disekolah bergegaslah aku jalan menuju sekolah dengan bawaan yang berat dan banyak. 

Dan dulu awal latihan projek ke dua ini sempet ada masalah uneg-uneg gitu kami sekelas mencoba merangkul dengan cara deeptalk tiba-tiba si Nando menyaut dan menangis bahwa selama ini ia merasa dibully oleh salah satu oknum okay disini kami mencoba menenangkan kan Nando dan lalu guru pembimbing kita datang dan memanggil Nando keluar untuk diajak ngobrol lalu masalah belum selesai tetiba Jojo nangis karena merasa terpaksa saat disuruh fashion show dibriefing lah si Jojo untuk diajak latihan dan saat deeptalk Kelvin berkata "saya tra suka dituntut fashion show gaya yang berlebihan saya ini belum bisa cara jalan nya gimana sudah disuruh ini itu saya tra suka sudah." 

Lalu Veve sebagai ketua menengahi antara Kelvin dengan Lili dan Syantika yang notabene nya sebagai pelatih fashion show, setelah masalah selesai Veve menyuruh temen-temen buat latihan lalu kita pun kembali latihan. Dan disitulah aku sadar bahwa kunci keberhasilan dalam suatu perkumpulan adalah komunikasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline