Gua Maria Lourdes Pohsarang, sebuah tempat suci yang terletak di desa Pohsarang, Kecamatan Pohsarang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah menjadi salah satu pusat peribadatan dan spiritualitas bagi umat Katolik di Indonesia.
Salah satu praktik yang menjadi sorotan adalah tirakatan Jumat Legi, sebuah tradisi yang diwarisi turun-temurun dan dipercaya memberikan kedamaian dan keberkahan bagi para peziarah yang melakukan perjalanan spiritual ke gua tersebut.
Tirakatan Jumat Legi adalah praktik ibadah yang dilakukan pada malam Jumat Legi menurut kalender Jawa, yang biasanya jatuh satu kali dalam satu bulan. Para peziarah datang dari berbagai daerah untuk mengikuti ritual yang dipimpin oleh para petinggi agama Katolik setempat. Mereka berdoa, bertapa, dan melakukan rangkaian kegiatan spiritual lainnya dengan harapan mendapatkan berkah dan kedamaian dari Tuhan.
Faktanya, tirakatan Jumat Legi adalah salah satu peribadatan yang terkenal dari tempat Peziarahan Gua Maria Lourdes Pohsarang. Hal ini dikarenakan tirakatan Jumat Legi memiliki banyak ciri khas yang tidak dimiliki oleh banyak tempat peziarahan Katolik yang lain.
Seperti penggunaan alat musik karawitan Jawa sebagai pengiring lagu-lagu misa yang terkadang juga memakai bahasa Jawa, pelaksanaan misa yang dimulai pada malam hari sampai dini hari, pembakaran ujud doa, hingga adorasi.
Banyak sekali peziarah yang hadir untuk mengikuti tirakatan Jumat Legi, setidaknya seribu orang lebih pada hari biasa. Saat bertepatan dengan hari libur, peziarah yang hadir bisa mencapai lebih dari dua ribu orang.
Peziarah yang hadir bukan hanya berasal dari Kediri dan kota-kota di sekitarnya, tetapi juga peziarah dari luar provinsi. Bahkan tak jarang ada peziarah dari luar pulau Jawa yang ikut juga.
Akan tetapi, beberapa individu mungkin mengikuti tirakatan Jumat Legi hanya sebagai rutinitas atau tradisi tanpa pemahaman yang mendalam tentang makna dan tujuan spiritual di baliknya.