Lihat ke Halaman Asli

Brigitta LaksmiParamita

Dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Bijak dalam Mengolah Pangan untuk Penanganan Stunting

Diperbarui: 21 Januari 2025   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

Saat ini, angka stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6%, masih jauh dari target di tahun 2024 di mana angka stunting harus mengalami penurunan hingga angka 14%.

Kejadian stunting merupakan kondisi di mana tinggi badan anak khususnya balita kurang dari seharusnya. Penanganan stunting saat ini masih menjadi fokus utama.

Hal ini dapat diupayakan dengan pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan juga balita melalui pemberian pangan berkualitas.

Pangan berkualitas dalam hal ini tidak hanya dilihat dari kandungan gizinya saja, tetapi juga dari segi proses pengolahannya mengingat proses pengolahan sangat berpengaruh terhadap kualitas gizi dari suatu pangan.

Pangan Hewani dalam Pemenuhan Gizi dan Pencegahan Stunting

Pangan Hewani memang dikenal sebagai pangan yang memiliki protein berkualitas tinggi. Kualitas tinggi di sini dalam artian memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap dan lebih mudah dicerna dibandingkan dengan sumber protein nabati.

Selain itu, pangan hewani juga kaya akan vitamin dan mineral yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan pada janin dan anak.

Asam amino dan kandungan gizi lain yang ada dalam pangan hewani juga dapat meningkatkan sistem imun sehingga dapat memberikan perlindungan pada penyakit-penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.

Beberapa contoh pangan hewani sumber protein yang dapat digunakan dalam menu MP-ASI maupun menu sehari-hari untuk ibu hamil dan menyusui seperti telur, daging sapi, daging ayam, dan ikan.

Dari beberapa macam pangan hewani berbasis daging, ikan dikenal sebagai pangan hewani yang proteinnya paling mudah untuk dicerna karena memiliki struktur jaringan ikat yang lebih sederhana dibandingkan dengan daging ayam dan daging sapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline