Dewasa ini, aset cryptocurrency sedang digemari oleh kalangan influencer dan anak muda. Banyak dari mereka yang merasa senang karena profit yang dihasilkan dari investasi maupun trading yang hasilnya cukup memuaskan. Secara tidak langsung, para influencer juga mempromosikan aset cryptocurrency yang mereka minati. Sosial media hingga saat ini masih sangat diminati oleh kalangan muda. Sehingga banyak kaum muda yang tertarik dengan cryptocurrency dan mempelajari teknologi dibalik cryptocurrency.
Bila generasi milenial atau Gen Z memahami manfaat cryptocurrency dan teknologi blockchain mulai dari sekarang, tentu perkembangan cryptocurrency dan teknologi blockchain akan meningkat.
Terdapat berbagai alasan mengapa keterlibatan Gen Z akan membawa perkembangan blockchain dan aset cryptocurrency, antara lain:
1. Gen Z mampu untuk menyebarkan manfaat system blockchain dalam cryptocurrency dalam jangka panjang
Setiap tahun akan selalu terjadi perubahan generasi lama menjadi generasi yang baru. Blockchain hadir pertama kali pada tahun 2009 sejalan dengan munculnya salah satu asset crypto yaitu Bitcoin. Blockchain dan cryptocurrency akan selalu berjalan. Tanpa adanya system blockchain para penggiat teknologi keuangan (fintech) tidak akan tertarik dengan cryptocurrency. Blockchain membantu keamanan dalam transaksi pada cryptocurrency karena memiliki validasi yang baik. Maka dengan hadirnya blockchain dapat dipastikan dapat meminimalisir dan mencegah kejahatan teknologi dalam cryptocurrency.
Seiring dengan isu penggunaan teknologi digital di masa depan, anak muda sebaiknya mulai sadar terhadap pentingnya teknologi blockchain dalam segala sektor. Industri 4.0 sudah menerapkan penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah, salah satunya di El Salvador. Selain itu, penggunaan uang kertas pun dari waktu ke waktu juga akan berkurang. Maka tugas Gen Z adalah meneruskan konsep blockchain dan cryptocurrency kepada generasi-generasi muda.
2. Gen Z berperan memperbaiki pro dan kontra teknologi berbasis blockchain
Hingga saat ini bitcoin bersifat terdesentralisasi karena mengandung blockchain di dalamnya. Dengan ini blockchain masih menuai pro dan kontra. Dilansir dari CNBC.com , terdapat berbagai masalah seperti pertikaian terhadap masa depan bitcoin yang akan dibagi-bagi menjadi beberapa chain atau rantai, yaitu menjadi emas dan uang tunai. Pertikaian tersebut terjadi karena jaringan yang menjadi lebih padat. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan dampak negatif dalam bisnis terutama pada mata uang digital. Selain itu penambangan bitcoin atau bitcoin mining yang membutuhkan biaya yang besar. Sehingga ketika penambang tersebut mengalami kerugian yang cukup besar, terdapat resiko penambangan tidak lagi dilakukan.