Lihat ke Halaman Asli

Efek Corona, Laporan Skripsi Terhambat

Diperbarui: 3 April 2020   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

TANGERANG SELATAN- Penyebaran wabah virus COVID-19 sudah semakin meluas di berbagai daerah dan Kawasan baik itu dalam sarana Pendidikan, olahraga, dan industry. 

Dengan semakin menyebarnya COVID-19 ini banyak mahasiswa, pelajar dan pekerja yang terhambat aktivitasnya dalam melakukan kegiatan sehari-harinya khususnya Mahasiswa/I semsester akhir yang sedang melaksanakan bimbingan dan penyusunan laporan akhir kuliah (Skripsi).

Sudah diketahui oleh semua Mahasiswa/I baik semester awal sampai semester akhir bahwa penyusunan laporan akhir (Skripsi) adalah tahap akhir dan final selama masa perkuliahan normal kurang lebih selama 4 tahun, mereka mengetahui, mempersiapkan mental, bahan penelitian dan menunggu saat itu tiba tetapi dengan adanya wabah virus COVID-19 kegiatan penyusunan laporan yang memang membutuhkan ketelitian dan kesungguhan yang besar malah di persulit dengan larangan konsultasi langsung pada pembimbing Skripsi.

Di Tangerang Selatan mahasiswa/I semester akhir STIKes Widya Darma Husada mengaku sangat sulit untuk konsultasi dan bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing mereka karena kondisi wabah virus COVID-19 yang mengharuskan semua tetap diam di rumah dan tidak boleh keluar rumah untuk pencegahan virus menyebar lebih luas lagi. 

Pihak Kampus dilarang dan tidak memperbolehkan Mahasiswa/I untuk mendatangi kampus karena untuk mensterilkan area sekitar kampus.

Ana (21) merupakan salah satu mahasiswi semester akhir dari STIKes Widya Darma Husada yang sedang melakukan penyusunan laporan akhir (Skripsi) dia mendatangi kampus dengan tujuan bertemu dosen pembimbing untuk konsultasi terkait penyusunan Skripsi. 

Kondisi di Kampus terbilang sepi karena memang seluruh mahasiswa telah di liburkan tercatat dari tanggal 16 Maret 2020 dan dilarang mengunjungi kampus sampai batas waktu yang ditentukan.

Ana dan beberapa temannya bertemu dengan dosen pembimbingnya dan melakukan konsultasi tetapi setelah itu dosen pembimbingnya meminta kepada Ana dan teman-temannya untuk langsung pulang ke rumah dan tidak berlama-lama berada di area lingkungan Kampus karena apabila terlihat oleh petugas kampus yang lainnya akan di tegur segera diminta pulang karena memang situasi dan kondisi yang sedang rawan seperti ini, adapun masalah konsultasi untuk selanjutnya tidak diperkenankan di Kampus lebih baik menggunakan sistem online.

“Menyusun Skripsi itu engga gampang, banyak hal yang harus dipersiapkan di dalamnya seperti penelitian di tempat yang kita pilih, konsultasi apabila kita menetapkan A tapi dosen pembimbing menyuruh B nah harus di perbaiki lagi akhirnya. Jangankan bimbingan untuk tempat penelitian pun dibatasi bahkan banyak tempat yang tidak menerima untuk penelitian di karenakan tidak menerima orang dari luar untuk meminimal kan penyebaran wabah virus COVID-19 apalagi sekarang untuk konsultasi tidak boleh di area kampus lebih dianjurkan berbasis online”, ujar Ana.

Dalam masalah terhambatnya aktifitas penyusunan laporan akhir (Skripsi) kemungkinan besar semua dilakukan di rumah dengan bantuan Online begitu juga dengan konsultasi pada dosen pembimbing, malah sepertinya apabila penyebaran wabah virus COVID-19 betambah luas dan banyak maka dengan terpaksa pihak Kampus akan mengadakan acara sidang Skripsi dengan berbasis Online sambil melihat perkembangan selanjutnya. (Brian Sambudi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline