Lihat ke Halaman Asli

Brian Nurramadhani

Mahasiswa/Universitas Jember

Perspektif Sistem Ekonomi Merkantilisme dalam Mencapai Kemakmuran Suatu Negara

Diperbarui: 15 Maret 2023   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia ekonomi, terdapat berbagai macam teori yang muncul serta digunakan untuk menganalisis suatu peristiwa ekonomi. Dimana teori-teori tersebut memiliki pandangan serta perspektif masing-masing dalam melihat peristiwa ekonomi yang terjadi. Perbedaan perspektif tersebut dapat disebabkan karena perbedaan pemikiran manusia, serta keadaan lingkungan pada masa teori tersebut dicetuskan, salah satu teori ekonomi yang ada dan berkembang pada masanya ialah teori merkantilisme.

Teori merkantilisme dalam dunia ekonomi, dapat didefinisikan sebagai suatu teori yang menyatakan bahwasanya kemakmuran negara ditentukan oleh banyaknya aset serta modal yang dimiliki oleh suatu negara. Teori merkantilisme sendiri diperkirakan pertama kali muncul sekitar abad ke-16 dan  terus berkembang hingga abad ke-18 Masehi. Dimana kemunculan teori tersebut ditandai dengan berkembangnya sektor ekonomi di benua Eropa. Perkembangan ekonomi di benua Eropa tersebut, dipicu akan adanya kesadaran bernegara yang cukup tinggi pada beberapa masyarakat di negara-negara kawasan benua Eropa. Pada zaman inilah juga peran pemerintah pada sistem perekonomian di suatu negara menjadi dominan. Hal tersebut kemudian juga dianggap sebagai cikal bakal dari sistem perekonomian kapitalisme modern.

Pada awalnya dalam sistem ekonomi merkantilisme, bentuk dari modal serta aset yang menjadi incaran setiap negara berupa logam mulia, baik itu emas maupun perak. Dimana untuk dapat mendapatkan aset serta modal tersebut, beberapa negara di benua Eropa kemudian melakukan penjelajahan ke seluruh dunia. Salah satu tujuan dari penjelajahan tersebut ialah untuk mencari kekayaan demi kemakmuran negara mereka. Kekayaan tersebut diwujudkan dengan kepemilikan logam mulia, baik itu emas maupun perak yang kemudian dapat menjadi faktor pendorong perekonomian suatu negara. Dimana hal tersebut yang dapat dikatakan menjadi konsep dasar dari sistem ekonomi merkantilisme.

Kemudian dalam sistem ekonomi merkantilisme, kemakmuran negara juga bergantung pada sektor perdagangan internasional. Dimana teori ini meyakini bahwasanya, suatu negara harus bisa membuat neraca perdagangan dengan negara lain dalam nilai yang relatif positif. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara, jumlah ekspor yang dilakukan oleh suatu negara harus lebih tinggi dari jumlah impor yang dilakukan oleh negara tersebut.  Dengan cara tersebut suatu negara akan bisa melakukan perlindungan terhadap kesehatan kondisi ekonomi di negaranya.

Munculnya sistem ekonomi merkantilisme di lain sisi juga menimbulkan dampak bagi dunia internasional. Dimana konsep pemikiran sistem merkantilisme, kemudian menjadi faktor pendorong berbagai negara untuk memperkaya diri mereka masing-masing. Dimana salah satu cara untuk dapat mencapai tujuan tersebut, ialah dengan menjadikan berbagai wilayah taklukkan menjadi daerah koloni suatu negara penganut sistem ekonomi merkantilisme. Dengan cara tersebut, suatu negara dengan sistem merkantilisme kemudian dapat dengan mudah untuk mendapatkan keuntungan dari daerah koloni mereka, baik itu keuntungan dalam bentuk sumber daya alam maupun juga sumber daya manusia. Keuntungan tersebut kemudian menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi kekayaan aset serta modal yang dimiliki oleh suatu negara pemilik koloni. Pada akhirnya dengan cara tersebut, tujuan suatu negara untuk mendapatkan keuntungan pun dapat diraih, demi tercapainya kemakmuran suatu negara yang menjadi inti dari sistem ekonomi merkantilisme. 

Kemudian, di lain sisi keuntungan yang didapatkan oleh negara dengan sistem merkantilisme juga berdampak pada daerah koloninya. Dimana daerah koloni Kemudian hanya dijadikan sebagai wilayah untuk mendapatkan sumber daya yang berguna bagi negara dengan sistem merkantilisme. Selain itu, daerah koloni juga dijadikan sebagai wilayah bagi negara dengan sistem merkantilisme untuk memasarkan produk yang dimilikinya. Dengan cara tersebutlah,  negara dengan sistem merkantilisme dapat mempertahankan keuntungan yang dimilikinya, sehingga neraca perdagangan negara tersebut dapat relatif positif.

Akan tetapi, di lain sisi bagi negara koloni langkah tersebut kemudian memunculkan kesengsaraan. dikarenakan mereka tidak memiliki kendali serta akses terhadap pasar. Hal tersebutlah juga menjadi ciri dari sistem merkantilisme ini. Dimana dalam teori merkantilisme, perdagangan internasional dipandang sebagai sistem zero sum game. Istilah Zero sum game sendiri memiliki arti bahwasanya jika suatu negara mendapatkan keuntungan, maka terdapat negara lain yang mengalami kerugian. Istilah tersebutlah yang menurut sistem merkantilisme, cocok untuk menggambarkan hubungan perdagangan internasional antara negara protektorat dengan negara koloni pada itu.

Pada zaman modern saat ini, walaupun sistem ekonomi merkantilisme ini sudah banyak ditinggalkan oleh kebanyakan negara. Akan tetapi, prinsip-prinsip pemikiran sistem ekonomi merkantilisme masih dapat terlihat pada beberapa prinsip-prinsip ekonomi modern saat ini. Dimana prinsip  merkantilisme tersebut terlihat jelas pada adanya peran pemerintah  dalam mengatur perekonomian suatu negara. Prinsip tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal keterlibatan pemerintah dalam mengatur sistem ekonomi modern saat ini. Prinsip-prinsip tersebut masih terlihat pada beberapa kebijakan. Beberapa kebijakan tersebut, seperti misalnya pemberian subsidi oleh pemerintah, monopoli pasar, dan kebijakan peningkatan ekspor serta  meminimalisir impor suatu negara. Beberapa kebijakan tersebutlah yang menjadi bukti masih adanya prinsip-prinsip sistem ekonomi merkantilisme, pada konsep ekonomi modern saat ini.

Dengan adanya beberapa fakta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasanya. Merkantilisme merupakan salah satu sistem ekonomi yang menyatakan bahwa kemakmuran suatu negara sangat bergantung pada  aset serta modal yang dimilikinya, dalam hal ini berupa kepemilikan logam mulia. Dengan adanya fakta tersebut, maka  negara penganut sistem ini kemudian berlomba-lomba untuk mencari kekayaan demi mewujudkan tujuan tersebut. Dimana kekayaan tersebut dapat berasal dari perdagangan internasional, penaklukan wilayah untuk dijadikan daerah koloni, dan juga monopoli pasar perdagangan. Pada dasarnya segala hal tersebut dilakukan untuk mencapai kemakmuran negara yang menjadi inti dasar pada pemikiran sistem ekonomi merkantilisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline