Lihat ke Halaman Asli

Fabrianno Krisna Mahendra

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Seorang Pria yang Bersedih Bertransformasi Menjadi Pasta Gigi

Diperbarui: 26 November 2023   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=qYbhqbOEaY8

Iklan Thailand memiliki banyak sekali konten yang ditawarkan dan mempunyai jutaan ide dalam pembuatannya, sebagai contoh iklan pasta gigi yang akan dibahas dalam analisis kali ini.

Produk pasta gigi Twin Lotus Toothpaste adalah produk asal negara Thailand yang pada tahun 2003 keatas pernah viral dalam pembuatan iklannya yang mengandung unsur rasisme dan juga ide yang dibawakan sangat menarik. Mungkin tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui hal ini, dikarenakan produk ini berasal dari Thailand yang dimana jarang ada produk Thailand yang masuk ke Indonesia terkebih lagi pasta gigi.

Iklan Twin Lotus menampilkan seorang berkulit hitam yang menolong anak kecil untuk mengambil balon yang terbang dan menyangkut daiatas tiang, namun saat balon berhasil diambil oleh pria berkulit hita tersebut, orang tua dari anak kecil tersebut datang menghampiri dan menjauhkan anak dikarenakan adanya rasa takut yang ditampilkan dalam ekspresi wajah dari orang tua dari anak kecil tersebut. Pria tersebut lalu kembali ketempat tinggalnya dan berbaring diruangannya dengan ekspresi sedih dan murung dan berubah menjadi pasta gigi.

Dalam iklan ini, pengiklan ingin menarik sisi dramatisme yang disajikan agar para penonton iklan mengikuti dari awal iklan hingga akhir, dengan adanya konten kesedihan dan juga kemanusiaan didalamnya, ditambah lagi dengan latar belakang dan musik yang cenderung nyaman untuk didengarkan sangat menggambarkan drama yang menarik dalam iklan tersebut

Dilhat dari iklan tersebut bentuk persuasi yang ditawarkan sudah sangat jelas untuk menarik penonton untuk mendapatkan unsur dramatisme yang diakhirnya memperkenalkan produk yang ditawarkan didalamnya.

Dramatisme sendiri adalah menjelaskan situasi dengan cerita naratif atau drama (Larson, 2007:147).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline