Lihat ke Halaman Asli

Suprianto

Konservasi SMM

SMM Dorong Permberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan Holtikultura dalam Mengendalikan Inflasi

Diperbarui: 20 Juni 2023   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Belitung Timur, 14 Juni 2023 -- Dalam mendukung terciptanya masyarakat yang produktif,  PT Sahabat Mewah Makmur (SMM), anak usaha dari PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) yang berada di Belitung Timur membantu menekan laju inflasi dengan mendorong pemberdayaan masyarakat melalui budidaya komoditas hortikultura.

Direktur Utama SMM, Juli Wankara Purba mengatakan bahwa provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi dengan inflasi di atas 5%. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022.

"Disinyalir salah satu penyebab utamanya adalah pendistribusian bahan mentah, dimana selama ini kebutuhan bahan-bahan pokok rumah tangga seperti cabai, bawang, beras, sayuran sebagian besar di suplai dari luar Pulau. Khusus di Belitung Timur, saat ini masih sangat bergantung dengan daerah lain di luar pulau Belitung untuk kebutuhan pokok rumah tangga, seperti cabai, bawang, sayur mayur dan sejenis lainnya," ujar Juli.

Sejak tahun 2020, SMM secara konsisten telah melakukan pemberdayaan masyarakat dalam membudidayakan komoditas anti inflasi, seperti ikan air tawar, sayuran, cabai, padi melalui sistem apung. Hal ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah, menambah pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat, serta membantu menekan laju inflasi.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh tim SMM kepada berbagai lapisan masyarakat disekitar area operasional perusahaan, seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak muda dengan berbagai kegiatan pemberdayaan berbeda. Beberapa kelompok juga telah dibentuk, contohnya kelompok Miana yang bergerak di bidang pertanian dengan pemanfaatan pekarangan rumah, kelompok Mina Jaya bergerak di kelompok budidaya perikanan air tawar di Dusun Jaya Bakti, Desa Dendang dan kelompok pembudidaya ikan Aik Kik Apau yang bergerak di bidang perikanan air tawar dikombinasikan dengan tanaman anti inflasi seperti sayuran, cabai, bawang hingga padi apung di Dusun Aik Rutan, Desa Dendang, Kecamatan Dendang.

"SMM sebagai bagian dari Grup ANJ berkomitmen untuk memberikan peluang yang setara kepada seluruh anggota masyarakat setempat di sekitar area operasi kami dengan tujuan mencapai kemakmuran bersama. Melalui program pengembangan masyarakat, kami telah mengembangkan inisiatif untuk menciptakan peluang ekonomi masyarakat sekitar wilayah tempat kami beroperasi. Salah satu contohnya budidaya tanaman pangan dan perikanan air tawar dilakukan dengan pemanfaatan pekarangan rumah, lahan tidak produktif termasuk lahan-lahan bekas tambang," jelas Juli.

Dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan, selain membantu dan mendukung masyarakat binaan untuk budidaya komoditas holtikultura, SMM juga mempersiapkan masyarakat binaan untuk mencapai kemandirian dalam segi teknis budidaya dengan rutin memberikan beberapa pelatihan, seperti pembuatan kompos dari rumput dan tanaman afkir, pembuatan eco-enzyme dari sisa sayur dan buah rumah tangga yang tidak dikonsumsi, serta pembuatan asap cair yang produknya dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kimia dan insektisida kimia.

SMM juga mendorong masyarakat binaan untuk dapat terus berinovasi seperti penggunaan aplikasi light trap solar cell yang dapat mengurangi jenis hama tertentu tanpa pestisida kimia, pemanfaatan tanaman refugia yang secara alami dapat mengurangi hama penggangu tanaman.

Di bidang budidaya ikan air tawar, SMM juga aktif membantu dan mendorong masyarakat binaan yang tergabung ke dalam kelompok pembudidaya ikan Aik Kik Apau dan Mina Jaya dengan memberi dukungan sarana prasarana budidaya, seperti waring dan pakan ikan, serta memberikan pelatihan tata kelola organisasi, administrasi kelompok serta pendampingan untuk memastikan kelompok dapat mencapai kemandirian dalam menjalankan usahanya.

"Hasil dari pemberdayaan masyarakat yang telah kami lakukan, saat ini kelompok masyarakat binaan yang menjalankan budidaya tanaman pangan dan ikan air tawar telah berhasil dalam menjalankan usahanya. Kami mencatat anggota kelompok dapat menghemat pengeluaran untuk belanja rumah tangga sebesar Rp. 300.000 hingga Rp. 500.000 setiap bulannya. Selain itu, sebagian hasil panen juga sudah dijual, sehingga para masyarakat binaan juga telah mendapatkan manfaat ekonomi dari program kami," pungkas Juli.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline