Lihat ke Halaman Asli

Alexander Bria

Saya seorang petani

Sebagian Petani di Kabupaten Malaka Gelisah

Diperbarui: 17 Januari 2020   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha tani adalah curah hujan. Karena curah hujan menjadi kunci utama untuk proses peetumbuhan tanaman.

Seperti yang kita alami saat ini bahwa musim hujan kini sudah mulai berubah, dari yang sebelumnya sekitar bulan November petani sudah mulai menanam, namun di tahun 2019/2020, terjadi pergeseran yang sangat jauh.

Curah hujan tidak menentu, yang menyebabkan sebagian petani di kabupaten Malaka, hingga pertengahan bulan Januari juga belum menanam. Khususnya untuk petani Jagung.

Tanaman jagung menjadi komoditi utama untuk para petani, dan biasanya hasil produksi akan maksimal di saat musim hujan. Namun kondisi hujan tidak menentu seperti saat ini, maka para petani merasa gelisah, karena bisa saja hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Dan tentunya akan berdampak pada kurangnya ketersediaan pangan dalam keluarga.

Kebanyakan masyarakat tani di Kabupaten Malaka sangat menggantungkan hidupnya pada hasil usaha tani yang dijalankan. Terlebih khusus komoditi jagung, karena jagung sebagai kebutuhan pokok untuk pemenuhan kebutuhan pangan di dalam keluarga. Sehingga para petani dengan rasa rinduk sangat mengharapkan curah hujan bisa mulai stabil.

Rasa rindu para petani, sedikit terobati dengan datanhnya hujan pada beberapa hari terkahir di pertengahan bulan Januari 2020. Sehingga hampir semua petani rata-rata sudah bisa menanam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline