Lihat ke Halaman Asli

Membantah Argumen Kompasiana Gunawan Tentang Islam

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada artikel kompasiana dari saudara Gunawan tentang Islam. Namun artikel tersebut kurang tepat dan perlu diluruskan.

1. Koruptor tidak identik partai Islam. Berikut Ranking Korupsi Parpol yang dirilis Metro TV (Kamis 13/3/2014) 1. PDIP 84 Kasus 2. Golkar 60 Kasus 3. PAN 36 Kasus 4. Demokrat 30 Kasus 5. PPP 13 Kasus 6. PKB 12 Kasus 7. Hanura 6 Kasus 8. Gerindra 3 Kasus 9. PKS 2 Kasus Ini ada daftar 45 koruptor terbesar Indonesia yang lari ke luar negeri. Mereka berasal dari berbagai golongan. http://nasional.kompas.com/read/2011/07/04/09464965/Daftar.45.Pelarian.Indonesia.ke.Luar.Negeri Terlihat bahwa koruptor itu ada di semua partai dan tidak identik partai tertentu. 2. Ustad Guntur Bumi itu adalah Islam sinkretik Kejawen yaitu Islam nusantara yang pluralis. Berbeda dengan Islam di FPI dan PKS yang lebih ke arah Islam murni. 3. Luthfi Hasan Ishaaq tidak menurunkan suara PKS dan suara PKS relatif stabil. PKS tahun 2009 dapat 8,2 Juta suara, tahun 2014 dapat 8,4 Juta suara. 4. PKS Piyungan itu media PKS yang tidak rasis hanya membahas masalah Islam dan PKS. Kalau VOA memang rasis tapi VOA beda dengan PKS Piyungan. VOA itu tidak dibawah PKS. 5. Suara partai Islam ditotal 32% lebih besar daripada suara PDIP 18%. 6. Tidak ada ulama yang menjual ayat. Sebut siapa ulama yang menjual ayat ? tidak ada. Mereka keliru membedakan politisi Islam dan ulama Islam. PKS, PAN, PKB, PPP itu politisi Islam. Kalau ulama Islam itu di pesantren. Demikian klarifikasi telah diberikan. Semoga tetap damai Indonesiaku dan mohon dimaafkan jika ada kesalahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline