Mi instan, banyak masyarakat Indonesia yang sering mengkonsumsi mi instan dan berbagai mie lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwa mie diproduksi dari tepung yang berbahan dasar dari gandum, dan bukan hanya mie saja yang terbuat dari gandum.
Banyak makanan-makanan lainnya yang terbuat dari tepung gandum. Gandum sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Padahal kenyataannya bahwa Indonesia belum mampu memproduksi gandum lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia.
Walaupun sudah ditemukan varietas baru yang dapat dibudidayakan di Indonesia tetapi pada kenyataannya gandum lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia maka dari itu pemerintah melakukan impor gandum besar-besaran untuk memenuhi konsumsi indonesia bahkan untuk ekspor bahan makanannya seperti salah satu produk mie instan yang sudah melalangbuana di eropa.
Dengan banyaknya kebutuhan gandum yang harus dipenuhi maka sudah seharusnya ditemukan sumber daya lain untuk pengganti gandum sebagai bahan pangan. Banyak sumber daya pangan yang belum digali oleh masyarakat Indonesi.
Baru-baru ini ditemukan sumber daya baru yang mampu menggantikan peran gandum sebagai sumber bahan pangan, yatu porang. Porang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang dapat dibudidayakan dengan mudah dan cocok dibudidayakan di Indonesia.
Dulu banyak tanaman porang liar yang tumbuh di hutan-hutan Indonesia. Tanaman porang ini biasanya dapat ditemui di hutan-hutan yang terdapat pohon yang besar karena tanaman porang membutuhkan naungan untuk tempat hidupnya. Porang ini mempunyai potensi untuk dikembangkan di Indonesia dengan keadaan yang mendukung sesuai iklim yang ada di Indonesia.
Porang dipercaya memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga porang sangat cocok sebagai bahan pangan sumber karbohidrat yang berarti dapat digunakan untuk membuat mi. Porang juga memiliki kandungan glukomanan, kandungan glukomanan ini memiliki fungsi sebagai pengenyal, pembentuk tekstur dan pengental sehingga cocok digunakan untuk pembuatan mi. Porang ini dapat digunakan sebagai bahan lem, agar-agar, mie, tahu, kosmetik, dan roti.
Porang ini juga sangat bermanfaat untuk menekan peningkatan kadar glukosa darah berarti sangat cocok untuk penderita kolestrol. Tanaman porang ini juga memiliki serat pangan dengan jumlah yang tinggi. Banyak sekali manfaat yang ada didalam tanaman porang ini diantaranya yaitu dapat membantu penyembuhan pada penderita diabetes, penyembuhan kolestrol, kencing manis dan mampu.
Saat ini pemerintah belum melihat potensi porang sebagai sumber bahan pangan alternatif yang dapat digunakan untuk membuat makanan seperti mi instan dan roti. Hal ini akan menekan penggunaan gandum yang harus impor terus menerus. Pemerintah dapat mendanai para pelaku-pelaku budidaya tanaman porang sehingga produksi porang akan semakin melimpah dan mampu menjadi pengganti gandum untuk bahan dasar pembuat mie instan maupun roti. Memang cukup besar modal awal untuk budidaya tanaman porang ini, tetapi hasilnya akan berkali lipat dan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi yang ada di Indonesia bahkan di dunia.
Sekarang saatnya mengganti pola pikir masyarakat untuk dapat melihat potensi-potensi yang mampu di manfaatkan guna menyelamatkan pangan kita. Banyak sekali potensi-potensi di negeri kita ini yang belum digali oleh masyarakat kita.
Marilah kita menjadi masyarakat yang cerdas dan terampil untuk menyelamatkan sumber pangan kita. Karena setiap manusia membutuhkan pangan untuk melanjutkan kehidupannya. Kelak kita juga akan mewarisinya ke anak cucu kita. Jangan sampai kita mewarisi hal-hal yang buruk saja. Maju masyarakat Indonesia. Maju bangsa kita.