Lihat ke Halaman Asli

Untuk Sang Sahabat Malam

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Iik..

Namamu kok aneh?

Kok aneh…

I, itu artinya ilang

Iiiilaang…

Ik, artinya culik…

Ilang di culik….

……

Sekejap menghela nafas:

Di nadi mengayun, beralun dan bergema sebuah simfoni yang semenjak di atas roda baja itu terus-menerus berderit, berdecit, tak henti-hentinya kau mencicit!

Malam serasa jadi lapang:

Kala terhempit ditengah-tengah kursi keropos, berjejer-jejer.

Dan yang pastinya kuyakikini:

Tanganmu itu tak berhenti menabuh jimbe meski nafas tak lagi tersekat.

Untuk sang sahabat malam yang telah hilang dan kukenal dari alunan lagunya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline