Lihat ke Halaman Asli

Fashion in Pass(h)ion

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“RENATE – Bakti Tower, level 12th Wednesday 22th 2010”

Saya mendapat ajakan dari salah seorang teman saya, untuk melihat sebuah konsep pertunjukan fashion. Undangan itu berhasil membuat saya ingin menghadirinya. Visual yang digarap sangat menarik dengan penggunaan warna yang eyecatching ini membayangkan saya akan sebuah konsep acara yang luar biasa, REborn with your passioNATE (RENATE) sesuai dengan tema yang diusung.“Apakah acara ini akan mementaskan orang-orang yang telah dilahirkan kembali dan hidup berdasarkan passionnya?.”

Hari itu secara kebetulan saya menggunakan kemeja warna hitam, jeans, dan hanya sepatu kets. Tidak ada niatan untuk berkostum menghadiri acara tersebut. Ternyata hari itu semua orang menggunakan pakaian dengan warna hitam, saya merasa aman karena tidak salah kostum. Ternyata benar kata orang-orang fashion itu “Black is a fashion”.

Saya berada di tengah-tengah orang yang sangat gaya dan trendi. Entah mereka adalah seorang fashion designer, pengamat fashion, penikmat fashion atau korban fashion. Ruangan itu seketika berubah menjadi catwalk. Semua orang berjalan bak model berusaha untuk menjadi lirikan dan perhatian orang-orang. Well, tampaknya mereka terlihat sangat enjoy dengan penampilan mereka masing-masing. Semua menyandang predikat “I’m in fashion” jadi tidak perlu khawatir takut salah gaya atau bergaya ala lady gaga. Semuanya sah-sah saja.

Cahaya ruangan pun padam, dentuman musik mulai menghentak. Tidak berapa lama si Model berjalan keluar dari belakang, bak kucing anggun yang membawakan rancangan busana sang perancang. Satu persatu berjalan beriringan dengan musik dan lampu yang menyorotnya. Semua tamu undangan terpana dengan ide rancangan yang di peragakan oleh empat designer muda.

Kurang lebih satu setengah jam acara pun usai, Empat perancang muda sudah unjuk gigi dan kebolehannya. Mereka mendapatkan sambutan sangat meriah. Ke Empat fashion designer tersebut benar-benar telah menemukan dunianya, mereka telah berhasil menekuni dunianya berdasarkan passionnya. Saya sempat bertanya kepada salah seorang fashion designer muda ternama “Fashion itu udah passion gwe. Udah hidup gwe dan nyawa gwe” sahutnya.

Kagum saya, kagum akan jawabannya yang pasti dan tegas. Dia bisa meyakinkan dirinya sendiri. Dia telah berhasil menemukan passionnya, karena tidak banyak orang yang ketika ditanya “passion lo apa?” , mereka akan menjawab “mm..apa yah?bingung juga gwe, yah gwe jalanin aja.” Tidak tahu apa yang sesuai dengan minatnya. Akibatnya banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan apa yang dikerjakannya.
Berbeda sekali dengan jawaban sang fashion designer tadi. Saya tahu menemukan passion itu tidak mudah. Tidak semudah mengganti huruf konsonan dari F menjadi P yang dari segi lisannya hampir terdengar sama Fashion dan Passion. Seperti logat sunda yang tidak bisa mengeja huruf F, pasti lafalnya akan menjadi Pashion (baca : pesyen)

Saya jadi ingat film komedi Bollywood “3 idiots” film yang menceritakan tentang persahabatan, cinta, dan passion. Saya kagum dengan film tersebut, tadinya saya berpikir film ini adalah film komedi biasa dengan gaya bercanda india. Setelah saya menonton, saya salah, film itu mematahkan anggapan saya terhadap film bolywood yang cuma bisa menangis sambil menari-nari dibawah hujan dengan setingan taman, pohon dan penari latar tentu ikut serta untuk meramaikan. Tapi tidak dengan film yang satu ini, film yang menceritakan si tokoh utamany berhasil menemukan passionya dan dia juga berhasil menyadarkan teman-temannya untuk mengejar passionnya itu.

Semua orang yang dilahirkan di dunia ini saya yakin mereka memiliki ketertarikan minat akan sesuatu. Saya yakin sebenarnya kita semua tahu apa yang kita sukai dan tidak. Tapi tidak semua orang tahu dan bisa meyakinkan dirinya sendiri. Mungkin si fashion designer tadi salah seorang yang beruntung, karena dia telah menemukan passionnya di usianya yang masih muda. Tapi banyak juga yang belum mengetahui apa yang akan dilakukan buat hidupnya. Banyak yang masih bingung dan tidak tahu akan minatnya, hanya sekedar menjalankan saja. Well, satu hal yang saya pelajari dari perbincangan saya dengan si fashion designer tadi yang mengajarkan saya

“find your passion and live with it…and all is well”

@jakartastorytelling - 26 July 2010

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline