Lihat ke Halaman Asli

Kebiasaan Begadang: Sebuah Dilema bagi Mahasiswa

Diperbarui: 7 Juni 2024   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jogja.tribunnews.com

Begadang, atau aktivitas terjaga hingga larut malam, merupakan fenomena umum di kalangan mahasiswa dan sering kali dianggap sebagai "ritual" yang tidak terpisahkan dari kehidupan perkuliahan. sistem kebut semalam atau biasa disebut SKS adalah salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa begadang dan mengabaikan waktu tidurnya. Meskipun begadang kadang dianggap sebagai solusi cepat untuk menyelesaikan tugas yang mendesak, kebiasaan ini ternyata membawa berbagai dampak negatif yang signifikan.

Dampak Negatif Begadang pada Kesehatan Fisik

  • Gangguan ritme sirkadian

Tubuh manusia memiliki jam internal yang disebut ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur-bangun, pelepasan hormon, dan berbagai fungsi fisiologis lainnya. Begadang dapat mengganggu ritme sirkadian ini, sehingga menyebabkan kelelahan kronis, sakit kepala, gangguan pencernaan, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan jantung.

  • Meningkatkan risiko obesitas

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon ghrelin (pemicu rasa lapar) dan leptin (pemicu rasa kenyang). Hal ini dapat meningkatkan nafsu makan dan risiko obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai penyakit kronis lainnya.

  • Menyebabkan kerusakan kulit

Kurang tidur dapat memperlambat produksi kolagen dan elastin, protein yang menjaga kulit tetap kenyal dan awet muda. Hal ini dapat mempercepat proses penuaan dini dan meningkatkan risiko munculnya keriput, garis halus, dan lingkaran hitam di bawah mata.

  • Menurunkan kualitas sperma

Pada pria, begadang dapat menurunkan kualitas sperma, sehingga dapat mengganggu kesuburan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar testosteron, hormon yang berperan penting dalam produksi sperma.

  • Menyebabkan masalah kesehatan lainnya

Begadang juga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan lainnya seperti asma, migrain, tekanan darah tinggi, dan stroke.

 

Dampak Negatif Begadang pada Performa Belajar

  • Menurunkan konsentrasi dan daya ingat

Kurang tidur dapat mengganggu fungsi kognitif otak, sehingga menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, dan penurunan daya ingat. Hal ini tentu dapat mengganggu proses belajar dan performa akademik mahasiswa.

  • Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan

Begadang dapat memperburuk kondisi stres, depresi, dan kecemasan yang sering dialami mahasiswa. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon dan neurotransmiter di otak yang berperan dalam mengatur suasana hati. Hal ini dapat membuat mahasiswa merasa mudah marah, cemas, dan tertekan, sehingga sulit untuk fokus belajar.

Kebiasaan begadang merupakan dilema bagi mahasiswa karena meskipun kadang dianggap sebagai solusi cepat untuk menyelesaikan tugas, dampak negatifnya terhadap kesehatan fisik, mental, dan akademis tidak dapat diabaikan. Mahasiswa perlu menyadari pentingnya manajemen waktu dan pola hidup yang sehat untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara tuntutan akademik dan kebutuhan fisik maupun mental. Dengan mengurangi kebiasaan begadang, mahasiswa dapat menikmati kehidupan kampus yang lebih seimbang dan produktif.

Sumber:

https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-dampak-begadang-yang-berbahaya-bagi-kesehatan

https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/efek-begadang-bagi-kesehatan

https://www.halodoc.com/artikel/ini-efek-kurang-tidur-yang-bisa-terjadi-pada-tubuh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline