Ada vibes kebanggaan pada saat melihat logo gunngan yang didominasi warna merah dan biru di berbagai spanduk atau poster digital event-event G20 dan event di luar G20. Logo yang menggiring pada rasa ingin tahu terhadap gelaran yang dilaksanakan dengan melibatkan negara-negara yang cukup diperhitungkan.
Indonesia sedang memperoleh kesempatan memimpin G20 sekaligus menjadi tuan rumahnya. Secara resmi, Indonesia memegang Presidensi G20 sejak rangkaian pertemuan pertamanya di Desember 2021. Event akbar tahunan ini, akan diketuai Indonesia hingga Desember 2022. Mengusung Tema "Recover Together, Recover Stronger"
Tak semua negara bisa menjadi anggota G20 karena beberapa pertimbangan yang menjadi syarat negara tersebut layak menjadi anggotanya, harus mempunyai andil dan kontribusi terhadap negaranya sendiri maupun negara lain dalam upaya mengatasi krisis ekonomi pada 1998 dan krisis global pada 2008.
Serta pemulihan ekonomi pasca krisis tersebut. Pada krisis moneter 1998, Indonesia mengalami kebangkrutan dari beberapa bank disebabkan menganut devisa bebas dan sebagai solusi, pemerintah mengambil alihnya. Sedangkan pasca krisis global di 2008, lahirnya OJK sebagai pengawas dan pengatur kegiatan keuangan di Indonesia pada 2012.
Negara anggota G20 terdri dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat, Uni Eropa.
Saya sangat antusias dengan moment kesempatan ini, artinya Indonesia berkesempatan untuk tampil di panggung global dan membuktikan kemampuannya dalam memberikan kontribusi dan keputusan-keputusan penting terhadap isu ekonomi dan turunan keuangan yang lebih luas.
Merasa antusias karena Indonesia akan mendapatkan kesempatan serupa selama dua puluh tahun sekali, menunggu giliran dengan 19 Negara anggota G20 lainnya. Dan ini pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Tentu saja jangan sampai moment ini terlewatkan untuk dirasakan euforia nya, manfaatnya dan opportunity-nya.
Terutama bagi kaum muda yang harus banyak berperan juga harus banyak mengulik dari Konferensi tingkat internasional ini karena anak muda akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan dan sayang sekali jika anak muda tidak peduli dengan gelaran yang sarat akan wawasan global ini.
Presidensi G20 mungkin ada yang menganggap biasa saja karena menjadi Presidensi semua negara anggota pasti akan mendapat giliran jadi tidak dipilih karena spesialisasi tertentu. Namun, Indonesia memegang Presidensi pada tahun ini, ada yang membuatnya jadi spesial. Ini di antaranya:
1. Bertepatan dengan masa pemulihan pandemi, saatnya Indonesia unjuk gigi dengan berbagai terobosan upaya pemulihan ekonomi dan pembangunan. Terobosan, ide dan pemikiran dapat dibagikan dalam forum ini sebagai upaya pemulihan untuk negara sendiri dan berdampak pada negara-negara lain juga.